JAKARTA. Pemerintah berupaya mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok, khususnya daging sapi. Maklum, sebentar lagi memasuki bulan puasa, tapi per kemarin (20/5) harga daging sapi rata-rata nasional berkisar Rp 112.000 per kilogram (kg). Harga ini masih jauh lebih tinggi dari harapan Presiden yang sebelumnya menargetkan harga daging sapi turun menjadi sebesar Rp 85.000 per kg. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Karyanto Suprih mengatakan, salah satu wacana yang digulirkan Kemdag untuk menekan harga daging sapi yakni dengan membolehkan daging sapi beku dijual di pasar tradisional. Caranya, dengan merevisi aturan penjualan daging beku yang selama ini hanya boleh dipasarkan untuk kebutuhan hotel, restoran dan katering (horeka). "Kami akan coba revisi (peraturan) untuk bisa masuk ke pasar tradisional," kata Karyanto, Jumat (20/5).
Ada wacana daging beku dijual di pasar
JAKARTA. Pemerintah berupaya mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok, khususnya daging sapi. Maklum, sebentar lagi memasuki bulan puasa, tapi per kemarin (20/5) harga daging sapi rata-rata nasional berkisar Rp 112.000 per kilogram (kg). Harga ini masih jauh lebih tinggi dari harapan Presiden yang sebelumnya menargetkan harga daging sapi turun menjadi sebesar Rp 85.000 per kg. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Karyanto Suprih mengatakan, salah satu wacana yang digulirkan Kemdag untuk menekan harga daging sapi yakni dengan membolehkan daging sapi beku dijual di pasar tradisional. Caranya, dengan merevisi aturan penjualan daging beku yang selama ini hanya boleh dipasarkan untuk kebutuhan hotel, restoran dan katering (horeka). "Kami akan coba revisi (peraturan) untuk bisa masuk ke pasar tradisional," kata Karyanto, Jumat (20/5).