KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten dari indeks Kompas100 tercatat memiliki fundamental yang bagus. Beberapa diantaranya termasuk kategori saham blue chip dan memiliki prospek bagus untuk investasi. Salah satu tolak ukur fundamental tersebut adalah
return on equity (ROE) dan
return on assets (ROA) yang cukup tinggi. ROA dan ROE sama-sama menunjukkan kemampuan emiten dalam menghasilkan laba bersih. ROA menunjukkan kemampuan emiten menghasilkan laba bersih berdasarkan aset. Sedangkan, ROE kemampuan emiten menghasilkan laba bersih berdasarkan ekuitas.
Jika ROA tinggi, maka dapat dikatakan emiten mampu menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki. Sedangkan apabila ROE tinggi maka dapat dikatakan semakin tinggi efektivitas emiten untuk menghasilkan laba bersih bagi
shareholders. Melansir RTI, Senin (13/11), anggota indeks Kompas100 dengan fundamental bagus antara lain saham BSSR, ITMG, PTBA, SIDO, UNVR, INDF dan HMPS. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) mencatatkan ROE 74,12% dan ROA 37,16%. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan ROE 32,05% dan ROA 25,19%. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan ROE 26,2% dan ROA 14%. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan ROE 22,96% dan ROA 20,84%. Lalu, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memiliki ROE 103,79% dan ROA 29,51%. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan ROE 16,17% dan ROA 5%. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan ROE 29,55% dan ROA 14,84%. Beberapa emiten dengan fundamental bagus itu termasuk kelompok saham blue chip. Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa karena memiliki fundamental kuat dan nilai kapitalisasi pasar yang besar. Diantara saham di atas yang tergolong blue chip adalah INDF, UNVR, SIDO, PTBA dan ITMG.
Equity Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty mengatakan, ROA dan ROE yang tinggi sebetulnya hanya sebagai rasio seberapa efektifnya kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Untuk memperkuat analisis terkait kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba, analis dan investor sebenarnya dapat menggunakan rasio yang lain. Misalnya,
net profit margin yang dapat mencerminkan seberapa besar laba bersih yang mampu dihasilkan dari pendapatan perusahaan. “Selain sektor tambang dan konsumer, ada juga sektor otomotif, logistik, dan rokok yang menarik kinerjanya,” ungkap Arinda kepada Kontan, Senin (13/11). Emiten dengan kode saham UNVR, ITMG, dan BSSR saat ini dilihat memiliki kinerja ROA dan ROE yang baik. Arinda pun merekomendasikan beli saham UNVR dengan target harga jangka pendek Rp 3.670 per saham dan target harga jangka panjang Rp 4.070 per saham. Harga saham UNVR sedang melemah belakangan ini karena dilanda isu boikot terkait konflik Hamas dan Israel. Harga saham UNVR pada perdagangan Senin 13 November 2023 ditutup di level 3.530, turun 60 poin atau 1,67% dibandingkan sehari sebelumnya.
Selama perdagangan 5 hari terakhir, harga saham UNVR terakumulasi melemah 90 poin atau 2,49%. Pelemahan ini mendekati harga terendah saham UNVR pada tahun 2023 ini di level 3.470 pada September lalu. Itulah rekomendasi saham blue chip untuk perdagangan hari ini, Selasa 14 November 2023. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto