KONTAN.CO.ID - Dukungan pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui investasi bidang teknologi dan infrastruktur membuahkan hasil signifikan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan usaha berbasis digital pada tahun 2022 sebesar 4,46 persen yaitu total usaha berbasis digital pada tahun 2022 mencapai 2.996.986. Hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada tahun 2023 juga menunjukkan indikator positif atas iklim usaha digital di Indonesia, yaitu sebanyak 8,89 persen usaha-usaha baru langsung dapat melakukan proses penjualan (terdapat pesanan pembelian) melalui internet sejak mereka memulai operasional usahanya. Usaha e-commerce terbanyak saat ini berada di pulau Jawa yaitu sebesar 76,38 persen. Provinsi Jawa Barat menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 21,45 persen kemudian Provinsi Jawa Timur sebesar 19,09 persen. DKI Jakarta memiliki usaha e-commerce sebesar 5,45 persen dari total jumlah usaha e-commerce di Indonesia, Provinsi DI Yogyakarta sebesar 5,81 persen dan Provinsi Banten sebesar 3,52%. Sementara 23,62 persen lainnya usaha e-commerce tersebar di provinsi-provinsi luar Pulau Jawa yaitu Pulau Sumatera sebesar 11,03 persen, Kalimantan sebesar 4,41 persen, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 4,19 persen, Sulawesi sebesar 3,66 persen, Maluku dan Papua hanya sebesar 0,34 persen (Statistik e-Commerce 2022/2023, BPS 2023) Pertumbuhan perusahaan-perusahaan E-Commerce yang signifikan memberikan dampak positif pada iklim usaha berbasis digital tetapi sisi lain juga memberikan indikasi persaingan yang semakin kompetitif. Usaha berbasis digital sangat mudah ditiru oleh kompetitor karena terbukanya informasi baik dari segi layanan dan harga yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan e-commerce. Usaha e-commerce tidak cukup hanya mengandalkan teknologi dalam bersaing tetapi faktor kunci utama keberhasilan usaha e-commerce adalah kemampuannya dalam melakukan inovasi dan adaptasi perubahan iklim bisnis.
Adabtability & Creativity: Kunci Sukses Industri E-Commerce
KONTAN.CO.ID - Dukungan pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui investasi bidang teknologi dan infrastruktur membuahkan hasil signifikan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan usaha berbasis digital pada tahun 2022 sebesar 4,46 persen yaitu total usaha berbasis digital pada tahun 2022 mencapai 2.996.986. Hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada tahun 2023 juga menunjukkan indikator positif atas iklim usaha digital di Indonesia, yaitu sebanyak 8,89 persen usaha-usaha baru langsung dapat melakukan proses penjualan (terdapat pesanan pembelian) melalui internet sejak mereka memulai operasional usahanya. Usaha e-commerce terbanyak saat ini berada di pulau Jawa yaitu sebesar 76,38 persen. Provinsi Jawa Barat menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 21,45 persen kemudian Provinsi Jawa Timur sebesar 19,09 persen. DKI Jakarta memiliki usaha e-commerce sebesar 5,45 persen dari total jumlah usaha e-commerce di Indonesia, Provinsi DI Yogyakarta sebesar 5,81 persen dan Provinsi Banten sebesar 3,52%. Sementara 23,62 persen lainnya usaha e-commerce tersebar di provinsi-provinsi luar Pulau Jawa yaitu Pulau Sumatera sebesar 11,03 persen, Kalimantan sebesar 4,41 persen, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 4,19 persen, Sulawesi sebesar 3,66 persen, Maluku dan Papua hanya sebesar 0,34 persen (Statistik e-Commerce 2022/2023, BPS 2023) Pertumbuhan perusahaan-perusahaan E-Commerce yang signifikan memberikan dampak positif pada iklim usaha berbasis digital tetapi sisi lain juga memberikan indikasi persaingan yang semakin kompetitif. Usaha berbasis digital sangat mudah ditiru oleh kompetitor karena terbukanya informasi baik dari segi layanan dan harga yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan e-commerce. Usaha e-commerce tidak cukup hanya mengandalkan teknologi dalam bersaing tetapi faktor kunci utama keberhasilan usaha e-commerce adalah kemampuannya dalam melakukan inovasi dan adaptasi perubahan iklim bisnis.