KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AdaKami, penyelenggara peer-to-peer lending (P2P) dari PT Pembiayaan Digital Indonesia, bersama Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) terlibat langsung dalam upaya Indonesia untuk mendukung kerjasama serta kemitraan sektor teknologi finansial pada rangkaian roadshow kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-Business Advisory Council (BAC) 2023. Delegasi ASEAN-BAC berada di Beijing dan Shanghai pada 25-27 Juli 2023 yang lalu dengan salah satu tujuan dari kunjungan ini adalah untuk meningkatkan arus masuk investasi ke negara-negara di kawasan ASEAN. Kunjungan ke Shanghai dilaksanakan pada tanggal 26 Juli dimana salah satu perusahaan yang dikunjungi adalah Finvolution Group untuk membahas kerja sama keuangan digital. Finvolution Group merupakan salah satu pemegang saham dari PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), pertemuan ini juga dihadiri oleh AFPI. Dalam kunjungan kali ini ASEAN-BAC turut mengundang perwakilan Finvolution untuk hadir dalam acara puncak ASEAN yang akan berlangsung pada bulan September mendatang.
Dengan tema "ASEAN Centrality: Innovating to Greater Inclusivity", Indonesia siap memimpin Association of Southeast Asian Nations Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023, sebuah forum bisnis yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi, penguatan kolaborasi, serta peningkatan peluang bisnis secara lebih masif. Hal ini semakin mantap dilakukan setelah Indonesia secara resmi mengambil estafet kepemimpinan ASEAN-BAC dari Kamboja sejak Januari 2023. Baca Juga: Begini Upaya Fintech P2P Lending untuk Tekan Angka Kredit Macet Arsjad Rasjid, Ketua ASEAN-BAC 2023, mengatakan Indonesia menyambut baik kepemimpinan ini yang ditargetkan untuk masa depan kawasan ASEAN yang lebih sejahtera. Sejalan dengan tema tahun ini, ASEAN-BAC memiliki lima prioritas untuk penyelesaian isu perekonomian dan perdagangan yang salah satunya meliputi transformasi digital yang mencakup dari sisi pembiayaan. "Karena itu, keterlibatan langsung AdaKami bersama dengan AFPI turut berperan dalam mendorong kerja sama dan membina kemitraan, terutama membuka akses kredit kepada lebih banyak pelaku UMKM di Indonesia dan negara ASEAN lainnya," kata dia dalam keterangannya, Selasa (15/8). ASEAN dianggap sebagai pemain kunci dalam ekonomi global. Terutama Indonesia dengan pergerakan ekonomi yang cukup besar, pertumbuhannya dapat terus diperkuat dengan tetap mengutamakan inklusivitas dan keberlanjutan. Sejak enam bulan kepemimpinan Indonesia, ASEAN-BAC tercatat telah memberikan dampak besar pada sektor bisnis, investor, dan pembuat kebijakan, baik di dalam maupun luar kawasan ASEAN. Bernardino Moningka Vega, Direktur Utama AdaKami dan Wakil Ketua ASEAN-BAC 2023, mengatakan pihaknya mengapresiasi perhatian ASEAN-BAC pada pertumbuhan Industri P2P, terutama kunjungan kali ini merupakan momentum pertama kali kegiatan ASEAN melirik perkembangan P2P. "Keterlibatan AdaKami dalam rangkaian roadshow ASEAN-BAC kami yakin dapat mendorong inovasi lintas budaya untuk menciptakan sektor bisnis di ASEAN yang semakin berdaya dalam menavigasi kompleksitas transformasi digital secara efektif. Hal ini ditargetkan untuk memperluas kolaborasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang semakin inklusif secara berkelanjutan," paparnya. “Besar harapan kami investasi teknologi keuangan seperti yang dilakukan Finvolution Group dapat mendorong kemajuan peer to peer lending di Indonesia bahkan dapat merambah dalam pengembangan teknologi keuangan selanjutnya. Hal ini penting untuk terus diperkuat oleh para pemangku kepentingan dimana upaya yang dilakukan akan bermuara pada kemajuan finansial teknologi yang lebih merata serta membangun ekonomi yang semakin inklusif secara jangka panjang,” timpal Sunu Widyatmoko, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).