AdaKami Targetkan Penyaluran Pembiayaan Tembus Rp 12 Triliun pada 2024



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Platform fintech peer to peer (P2P) lending PT Pembiyaan Digital Indonesia (AdaKami) bakal terus memacu penyaluran pembiayaan ke sektor multiguna atau konsumtif, maklum perusahaan ini memang fokus pada pembiayaan sektor tersebut. 

Brand Manager AdaKami, Jonathan Krissantosa, mengatakan perusahaan memang memiliki izin untuk bergerak di sektor multiguna. Untuk itu, pihaknya tak langsung menyasar pendanaan ke sektor produktif.

“Tidak menutup kemungkinan bahwa dana yang tersalur ke borrower dimanfaatkan untuk kebutuhan produktif karena pemanfaatan dana yang telah kami salurkan kami kembalikan ke masing-masing user atau borrower,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (20/2).


Baca Juga: AdaKami Menilai Pinjol Ilegal Berdampak Negatif bagi Masyarakat dan Fintech Lending

Jonathan menjelaskan, AdaKami secara aktif melakukan kegiatan edukasi guna memperkenalkan konsep pinjaman produktif yang memang masih awam di kalangan pengguna pinjaman konsumtif.

Dia bilang, Adakami juga memperkenalkan ciri pinjaman sehat, yang salah satunya adalah memanfaatkan pinjaman yang diterima untuk membiayai kebutuhan produktif.

“Dengan demikian, kami berharap para borrower bisa lebih bijak dalam memanfaatkan pendanaan yang diterima, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumtif maupun produktif,” jelasnya.

Lebih lanjut, Jonathan menambahkan, sejauh ini lebih dari 40% pengguna atau borrower melakukan pengajuan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan produktif.

Baca Juga: Industri Fintech Masih Menarik Hati Lender

“Adapun target penyaluran kami tahun ini adalah sebesar Rp 12 triliun,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Jonathan bilang pihaknya membukukan penyaluran pinjaman perusahaan lebih dari Rp 13 triliun sepanjang 2023. Disebutkan ini melebihi target yang dicanangkan sebesar Rp 12 triliun.

“Sepanjang 2023, AdaKami telah menyalurkan lebih dari Rp 13 triliun sesuai dengan rencana kerja kami,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli