KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO) masuk dalam daftar “TIME World’s Best Companies 2024” sebagai salah satu perusahaan terbaik global. ADRO menempati urutan ke-3 dari 5 perusahaan di Indonesia yang masuk daftar bergengsi ini. Daftar yang diterbitkan oleh TIME bekerja sama dengan Statista ini memberikan penilaian atas pencapaian dalam tiga aspek. Meliputi kepuasan karyawan, pertumbuhan pendapatan, dan keberlanjutan. Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro, Garibaldi Thohir menyampaikan transformasi Adaro telah mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan di tengah berbagai tantangan.
Baca Juga: Rencana Penjualan AAI Oleh ADRO Hingga Rp 40,65 Triliun, Para Taipan Ketiban Pulung Sembari terus melaksanakan komitmen terhadap penerapan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau Environmental, Social and Governance (ESG) maupun mendukung perkembangan karyawan. Pada tahun 2022, ADRO bertransformasi menjadi tiga pilar baru: Adaro Energy, Adaro Minerals, dan Adaro Green. "Kami merasa bangga dan bersyukur atas pengakuan yang diberikan sebagai salah satu perusahaan yang masuk daftar TIME World’s Best Companies 2024. Kami terus memperkuat komitmen terhadap ESG serta memberikan ruang bagi karyawan untuk mengembangkan potensi terbaiknya seiring pertumbuhan perusahaan," ungkap Boy Thohir, sapaan akrab Garibaldi Thohir dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (16/9). “TIME World’s Best Companies 2024” mencakup perusahaan-perusahaan global dengan minimum pendapatan sebesar US$ 100 juta pada tahun fiskal 2023. Dalam penilaian ini, Statista melakukan evaluasi kepuasan karyawan melalui survei global secara anonim terhadap 170.000 karyawan dari 50 negara, diikuti dengan analisis pertumbuhan pendapatan selama tiga tahun terakhir. Perusahaan yang unggul dalam kepuasan karyawan dan pertumbuhan pendapatan kemudian dinilai berdasarkan KPI (Key Performance Indicator) di bidang ESG. "Perusahaan-perusahaan besar ini telah memberikan dampak sosial yang positif, serta menghasilkan keuntungan dan tetap menjaga kesejahteraan karyawan mereka; kenyataan bahwa mereka melakukannya adalah yang membedakan dari perusahaan lain," kata Alana Semuels Economic Correspondent Majalah TIME.
Baca Juga: Spin-off Bisnis Batubara, Begini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham Adaro (ADRO) ADRO merupakan satu-satunya perusahaan di sektor energi dan infrastruktur di Indonesia yang masuk dalam daftar ini. Pada tahun 2023, selain mencatatkan pendapatan yang cukup memuaskan, Adaro Group membayarkan sekitar total US$3 miliar termasuk kewajiban royalti dan pajak dari tahun sebelumnya. Prospek ADRO ke depan Aksi terbaru ADRO telah diumumkan pada pekan lalu, yang berencana melepas kepemilikannya di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI), dengan estimasi nilai transaksi sekitar US$ 2,45 miliar. Mekanisme transaksi akan dilakukan melalui Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) berdasarkan POJK 76/2017. Adapun, AAI merupakan pilar ADRO dalam pertambangan batubara termal. Manajemen ADRO menegaskan rencana strategis melakukan ekspansi dan diversifikasi pada pilar non pertambangan batubara. ADRO telah menyampaikan komitmen untuk memiliki sekitar 50% total pendapatan dari bisnis non-batubara termal pada tahun 2030. Target ini akan dicapai dengan mengembangkan bisnis di bidang-bidang yang mendukung ekosistem hijau. Guna mendukung komitmen tersebut, ADRO berencana untuk memisahkan bisnis pilar pertambangan dan beberapa bisnis pendukung di bawah AAI dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green. Rencana transaksi ini diharapkan membantu AAI dan pilar bisnis non batubara termal untuk meningkatkan fokus pengembangan dan kinerja. Pemisahan ini juga akan membantu bisnis hijau ADRO untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih banyak, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, memberikan akses lebih baik pada proyek-proyek ramah lingkungan dengan partner bisnis potensial peringkat atas.
Hingga perdagangan pekan lalu, Jumat (13/9), saham ADRO berada di level harga Rp 3.670 per saham. Secara year to date, harga saham ADRO telah mengakumulasi penguatan 54,20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi