Adaro agresif memburu tender pembangkit



JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) terlihat sangat agresif membidik lelang proyek pembangkit, setelah menggarap PLTU Batang berkapasitas 2 x 1.000 MW. Adaro melalui anak usahanya, PT Adaro Power juga masih memburu proyek listrik lainnya seperti pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa I,  PLTU Sumsel 8, 9 dan 10 serta Kalimantan III.

Muhammad Effendi, Presiden Direktur Adaro Power bilang, kendati lelang proyek pembangkit Sumsel VIII, IX dan X di hold PLN, karena transmisi HVDC masih dalam kajian, Adaro masih berharap, proyek itu tetap jalan.

Sementara di proyek PLTGU Jawa I sudah ada bidding dan bersaing dengan tiga konsorsium lain. Effendy mengatakan, pada akhir pekan ini menurut rencana, akan mengumumkan  pemenang tender. "Kelengkapan-kelengkapan sudah diserahkan semua ke PLN, jadi ada 4 perusahaan yang leader itu, kalau tidak mundur. pekan ini pemenangnya akan diumumkan," ujarnya, Rabu (28/9).


Muhammad mengatakan, proyek Jawa I sudah menyiapkan investasi tak kurang dari US$ 3 miliar. Maklum, proyek Jawa I menggunakan teknologi yang sedikit berbeda dengan lain, yang harus terus menerus berjalan.

Karena berupa gas, maka pembangkit akan diperkirakan bekerja di level 60%, tidak 100% seperti komnoditas  lain. Pemilihan peralatan juga akan berbeda. Di samping itu di sisi pendanaan  sangat besar. Menurut Muhammad,  bila pemenang diumumkan pada pekan ini, nanti, kontrak jual beli listrik akan dilakukan akhir tahun ini.

Lalu, proyek Kalimantan III yang terletak di Kalimantan Timur berkapasitas 1 x 200 MW juga masuk dalam radar. Dirinya mengatakan dalam waktu dekat akan memasukan prakualifikasi ke PLN, untuk selanjutnya PLN yang akan menentukan siapa yang lolos dalam prakualifikasi tersebut.

Kalau nantinya lolos dan diminta penyerahan proposal, katanya, Adaro Energy akan  menyiapkan hal itu. Jika tak ada aral melintang pada akhir pekan  depan Adaro akan memasukan prakualifikasi untuk Kalimantan III. "Itu di daerah Wahau, Kalimantan Timur," ujarnya.

Dharma Djojonegoro, Deputy CEO Adaro Enery, menambahkan, selain beberapa proyek tersebut, Adaro  juga membidik proyek Jawa Bali IV peaker 450 MW di Jawa Bagian Barat. "Adaro sudah ambil prakualifikasi di proyek tersebut, bersama dengan 41 perusahaan lainnya," ungkap dia. Adaro juga akan menjajal proyek solar cell.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini