JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dalam waktu lima tahun ke depan atau dari 2015-2020 mendatang akan berusaha ikut berkontribusi dalam program 35.000 Megawatt (MW). Daya pembangkit yang akan dioperasikan Adaro direncanakan mencapai 8.000 Megawatt (MW). Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi Thohir menyatakan, Adaro berencana mengoperasikan pembangkit dalam lima tahun, baik sendiri maupun melalui konsorsium. "Kalau Adaro sendiri bisa 3.000 MW, tambah dengan konsorsium 5.000 MW. Totalnya 8.000 MW," ungkap dia kepada KONTAN, Selasa (23/6) malam. Untuk mencapai target itu, Adaro sudah ikut tender, semisal tender PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10, dengan total kapasitas 1.800 MW dan juga berniat mengikuti tender PLTU Jawa 5 dan 7 dengan kapasitas total 4.000 MW atau masing-masing 2x1.000 MW.
Adaro akan bangun pembangkit listrik 8.000 MW
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dalam waktu lima tahun ke depan atau dari 2015-2020 mendatang akan berusaha ikut berkontribusi dalam program 35.000 Megawatt (MW). Daya pembangkit yang akan dioperasikan Adaro direncanakan mencapai 8.000 Megawatt (MW). Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi Thohir menyatakan, Adaro berencana mengoperasikan pembangkit dalam lima tahun, baik sendiri maupun melalui konsorsium. "Kalau Adaro sendiri bisa 3.000 MW, tambah dengan konsorsium 5.000 MW. Totalnya 8.000 MW," ungkap dia kepada KONTAN, Selasa (23/6) malam. Untuk mencapai target itu, Adaro sudah ikut tender, semisal tender PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10, dengan total kapasitas 1.800 MW dan juga berniat mengikuti tender PLTU Jawa 5 dan 7 dengan kapasitas total 4.000 MW atau masing-masing 2x1.000 MW.