KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencermati hasil perundingan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menginisiasi penghentian penggunaan batubara. Perusahaan mencari strategi untuk memperluas pasar sebagai antisipasi terhadap kesepakatan itu. Seperti diketahui, belum lama ini, Kanada dan Inggris menginisiasi sebuah aliansi global baru untuk menghentikan penggunaan batubara pada 2030. Aliansi internasional bertajuk Powering Past Coal Alliance itu merangkul 20 negara dan dua negara bagian Amerika Serikat. Aliansi tersebut menargetkan sebanyak 50 negara akan bergabung sebelum pertemuan puncak konferensi iklim PBB pada 2018 mendatang di Katowice, Polandia. Katowice merupakan salah satu kota dengan tingkat polusi tinggi di Eropa. Namun, beberapa negara pengguna batubara terbesar di dunia belum bergabung dalam aliansi tersebut, seperti Amerika Serikat, China, Jerman dan Rusia.
Adaro akan perbesar pasar batubara di ASEAN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencermati hasil perundingan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menginisiasi penghentian penggunaan batubara. Perusahaan mencari strategi untuk memperluas pasar sebagai antisipasi terhadap kesepakatan itu. Seperti diketahui, belum lama ini, Kanada dan Inggris menginisiasi sebuah aliansi global baru untuk menghentikan penggunaan batubara pada 2030. Aliansi internasional bertajuk Powering Past Coal Alliance itu merangkul 20 negara dan dua negara bagian Amerika Serikat. Aliansi tersebut menargetkan sebanyak 50 negara akan bergabung sebelum pertemuan puncak konferensi iklim PBB pada 2018 mendatang di Katowice, Polandia. Katowice merupakan salah satu kota dengan tingkat polusi tinggi di Eropa. Namun, beberapa negara pengguna batubara terbesar di dunia belum bergabung dalam aliansi tersebut, seperti Amerika Serikat, China, Jerman dan Rusia.