KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Debut PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) di Bursa Efek Indonesia (BEI) disambut oleh pelaku pasar. Pada hari perdana melantai (listing) di BEI, harga saham AADI langsung melonjak ke level auto rejection atas (ARA). Harga AADI melompat 1.100 poin atau melejit 19,82% ke level Rp 6.650 per saham. Adapun, harga AADI dibanderol senilai Rp 5.550 per saham dalam masa penawaran. Melalui aksi penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO), AADI melepas sebanyak 778.689.200 (778,68 juta) saham, dengan nilai nominal Rp 3.125 setiap saham. Jumlah tersebut mewakili 10% dari modal ditempatkan dan disetor AADI.
Baca Juga: Berikut Jadwal IPO Adaro Andalan (AADI) di BEI Antusiasme pelaku pasar terhadap IPO AADI sudah tampak sejak masa penawaran. Manajemen AADI dalam rilisnya menyampaikan terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 260,14 kali pada penjatahan terpusat. Direktur Utama Adaro Andalan, Julius Aslan mengungkapkan hal tersebut merefleksikan antusiasme pasar atas IPO ini, sekaligus kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek bisnis AADI. "Melalui IPO ini, perseroan berharap dapat mengoptimalkan struktur permodalan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari aset-aset yang dimiliki," ungkap Julius, Kamis (5/12). Julius yakin kinerja AADI masih bisa terdongkrak oleh prospek batubara yang tetap atraktif pada tahun 2025. Sebab, kebutuhan terhadap komoditas batubara masih tinggi, khususnya di kawasan Asia dan Asia Tenggara sebagai pasar utama dari Adaro. Baca Juga: Prospek Jangka Panjang Adaro Energy (ADRO) Tetap Menarik, Cek Rekomendasi Analis Adapun, AADI memasarkan batubaranya ke sektor pembangkit listrik dan industri termasuk pengolahan logam dan semen. Pasar utamanya adalah Indonesia, China, India, dan Asia Tenggara. Julius menyebut beberapa negara dengan pasar ekspor potensial yang menjadi fokus AADI.
AADI Chart by TradingView