JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO), melalui anak usahanya, PT Adaro Power, sedang menjajaki pinjaman sindikasi senilai US$ 400 juta dari perbankan Korea Selatan. Dana tersebut bakal digunakan untuk membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x100 megawatt (MW) di Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel). Mohammad Effendi, Presiden Direktur Adaro Power mengatakan, total investasi untuk menggarap power plant yang digarap PT Tanjung Power Indonesia (TPI) itu sejatinya US$ 500 juta. Nah, porsi pinjaman direncanakan menutupi 80% atau sekitar US$ 400 juta dari total investasi. Sementara, dana investasi US$ 100 juta sisanya bakal ditutup dari ekuitas TPI. "Porsi ekuitas akan ditanggung secara proporsional dengan pemegang saham TPI lainnya," ungkap Effendi di Jakarta, Selasa (18/11).
Adaro cari pinjaman US$ 400 juta ke Korea Selatan
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO), melalui anak usahanya, PT Adaro Power, sedang menjajaki pinjaman sindikasi senilai US$ 400 juta dari perbankan Korea Selatan. Dana tersebut bakal digunakan untuk membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x100 megawatt (MW) di Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel). Mohammad Effendi, Presiden Direktur Adaro Power mengatakan, total investasi untuk menggarap power plant yang digarap PT Tanjung Power Indonesia (TPI) itu sejatinya US$ 500 juta. Nah, porsi pinjaman direncanakan menutupi 80% atau sekitar US$ 400 juta dari total investasi. Sementara, dana investasi US$ 100 juta sisanya bakal ditutup dari ekuitas TPI. "Porsi ekuitas akan ditanggung secara proporsional dengan pemegang saham TPI lainnya," ungkap Effendi di Jakarta, Selasa (18/11).