Adaro Energy (ADRO) akan membagikan dividen sebesar US$ 146,8 juta



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyepakati pembagian dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin (26/4).

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO, Garibaldi Thohir menjelaskan sepanjang 2020 pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi industri batubara. Akibatnya, terjadi penurunan signifikan terhadap permintaan maupun harga batubara.

Kendati begitu, pihaknya berhasil mencapai panduan dan mempertahankan marjin yang sehat, melalui fokus yang berkesinambungan pada keunggulan operasi dan pengendalian biaya. Sebagai bentuk komitmen perusahaan, tahun ini pihaknya kembali akan membagikan dividen atas kinerja tahun lalu.


"Kami menjaga komitmen untuk memberikan pengembalian pemegang saham dengan membagikan dividen tunai secara berkala, yang mencapai US$ 146,8 juta untuk tahun 2020," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (26/4).

Baca Juga: Pemerintah tambah target produksi batubara, saham UNTR hingga ADRO layak dicermati

Adapun dividen tersebut setara dengan US$ 0,00459 per lembar saham. Dari sisi rasio, ADRO juga meningkatkan rasio pembagian dividen dari laba bersih menjadi 99% dari tahun lalu sebesar 62%.

Jika melihat kurs rupiah pada Bloomberg, Senin (26/4) di Rp 14.485, maka dividen yang diterima mencapai Rp 66,47 per saham. Sehingga, dividend yield-nya sebesar 5,49%. Persentase tersebut dihitung dengan harga saham ADRO pada penutupan perdagangan Senin (26/4) di Rp 1.210.

 
ADRO Chart by TradingView

Sepanjang tahun lalu, ADRO mencatatkan pendapatan sebesar US$ 2,53 miliar. Realisasi tersebut turun 26,66% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 3,45 miliar.

Beriringan dengan penurunan pendapatan, laba bersih ADRO turun 63,65% menjadi US$ 146,92 juta. Padahal, tahun sebelumnya Adaro Energy mampu membukukan laba bersih sebesar US$ 404,19 juta.

Baca Juga: Kinerja operasional membaik, begini rekomendasi saham United Tractors (UNTR)

Untuk tahun ini, Garibaldi melihat prospek yang lebih positif dibandingkan tahun lalu. Karenanya, perusahaan telah menyiapkan berbagai rencana guna menggenjot kinerja yang lebih baik dari tahun lalu.

"Kami akan terus berfokus untuk meningkatkan keunggulan operasional, pengendalian biaya dan efisiensi dalam rangka mengatasi volatilitas industri," imbuhnya.

Selanjutnya: Pelaku usaha masih menanti penetapan royalti batubara IUPK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli