KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melaporkan, telah mengeluarkan belanja modal sekitar US$ 269 juta hingga akhir semester I-2023. Sebagai catatan awal tahun ini ADARO menyatakan akan mengalokasikan belanja modal sekitar US$ 400 juta hingga US$ 600 juta sepanjang 2023. Meskipun masih jauh dari alokasi anggaran belanja modal 2023, realisasi belanja modal atau capital expenditure ADRO sampai akhir Semester I-2023 sudah meningkat 71% dibandingkan dengan semester I-2023. Sebagai catatan pada periode sama tahun lalu reailisasi belanja modal sebesar US$ 157 juta . Pengeluaran belanja modal ADRO pada paruh pertama tahun ini terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat serta kapal, investasi awal pada pabrik pengolahan (smelter) aluminium dan fasilitas pendukungnya, serta investasi pada infrastruktur.
ADRO Chart by TradingView
Menurut segmentasi geografis, Indonesia tetap merupakan pasar terbesar Grup Adaro, dengan meliputi sekitar 25% dari penjualan batubara termalnya di paruh pertama 2023. Meskipun secara kuartalan penjualan ke pasar domestik berfluktuasi, kontrak ADRO yang berperiode tahunan membuat perusahaan tetap dapat mempertahankan target untuk berkontribusi pada pasar domestik dengan porsi lebih dari 25%. Setelah Indonesia, China merupakan pasar terbesar kedua, yakni meliputi 23% dari total penjualan ADRO. Disusul penjualan ke wilayah Asia Tenggara sebesar 23%, Asia Timur Laut sebesar 19%, dan India sebesar 11% dari total penjualan ADRO. Sementara itu, penjualan batubara metalurgi melalui perusahaan anak, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), naik 42% menjadi 1,82 juta ton pada enam bulan pertama 2023. Sebagai gambaran, kinerja keuangan ADRO mengalami penurunan sepanjang semester I-2023. Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 873,83 juta. Laba ini menyusut 27,9% dari torehan laba bersih ADRO pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 1,21 miliar. Penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan ADRO . Di semester I-2023, ADRO membukukan pendapatan senilai US$ 3,47 miliar, turun 2% jika dibandingkan dengan pendapatan pada periode sama tahun 2022 yang mencapai US$ 3,54 miliar.