KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO, anggota indeks Kompas100 ini) masih akan fokus menggenjot produksi batubara berkalori sedang dalam beberapa waktu mendatang. Sekadar catatan, emiten ini sudah memproduksi 44,13 juta ton batubara hingga kuartal tiga lalu. Sedangkan hingga tutup tahun nanti, ADRO memproyeksikan sanggup produksi batubara sebanyak 54 juta sampai 56 juta ton. Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) menebar dividen interim total US$ 150 juta, ini jadwalnya Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira mengatakan, sebagian batubara yang diproduksi perusahaan di tahun ini merupakan batubara termal berkalori sedang dengan kadar 4.000--5.000 kcal/kg yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik. Batubara ini dihasilkan melalui tambang anak usaha yakni PT Adaro Indonesia dan Balangan Coal Companies. "Dari total produksi di kuartal tiga, kami juga memproduksi batubara kokas semi lunak dari Adaro Metcoal Companies sebesar 0,93 juta ton," sambung Febriati, Senin (23/12). ADRO belum menetapkan target produksi di tahun depan. Namun, perusahaan ini masih akan konsisten memproduksi batubara kalori sedang dalam jumlah besar. Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Mengajukan Perpanjangan Kontrak premium Febriati melanjutkan, ke depannya sebagian hasil produksi batubara ADRO akan digunakan sebagai pasokan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bhimasena Power Indonesia dan PLTU Tanjung Power Indonesia. Kedua PLTU yang dikelola oleh PT Adaro Power tersebut rencananya akan beroperasi di tahun 2020 nanti. "Kami juta mengoperasikan tambang batubara kokas Adaro Metcoal di Kalimantan Tengah dan tambang kestrel di Australia untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik baja," imbuh Febriati.
Adaro Energy (ADRO) berupaya konsisten produksi batubara kalori sedang
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO, anggota indeks Kompas100 ini) masih akan fokus menggenjot produksi batubara berkalori sedang dalam beberapa waktu mendatang. Sekadar catatan, emiten ini sudah memproduksi 44,13 juta ton batubara hingga kuartal tiga lalu. Sedangkan hingga tutup tahun nanti, ADRO memproyeksikan sanggup produksi batubara sebanyak 54 juta sampai 56 juta ton. Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) menebar dividen interim total US$ 150 juta, ini jadwalnya Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira mengatakan, sebagian batubara yang diproduksi perusahaan di tahun ini merupakan batubara termal berkalori sedang dengan kadar 4.000--5.000 kcal/kg yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik. Batubara ini dihasilkan melalui tambang anak usaha yakni PT Adaro Indonesia dan Balangan Coal Companies. "Dari total produksi di kuartal tiga, kami juga memproduksi batubara kokas semi lunak dari Adaro Metcoal Companies sebesar 0,93 juta ton," sambung Febriati, Senin (23/12). ADRO belum menetapkan target produksi di tahun depan. Namun, perusahaan ini masih akan konsisten memproduksi batubara kalori sedang dalam jumlah besar. Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Mengajukan Perpanjangan Kontrak premium Febriati melanjutkan, ke depannya sebagian hasil produksi batubara ADRO akan digunakan sebagai pasokan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bhimasena Power Indonesia dan PLTU Tanjung Power Indonesia. Kedua PLTU yang dikelola oleh PT Adaro Power tersebut rencananya akan beroperasi di tahun 2020 nanti. "Kami juta mengoperasikan tambang batubara kokas Adaro Metcoal di Kalimantan Tengah dan tambang kestrel di Australia untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik baja," imbuh Febriati.