KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) bergerak anomali. Kemarin, Senin (9/9), saham ini naik 5,95% ke level Rp 1.335 per saham. Hari ini, Selasa (10/9), saham ADRO memang turun 0,35% ke level Rp 1.410 per saham. Meski begitu, jika diakumulasi selama sepekan, saham ADRO masih mengakumulasi kenaikan sebesar 18,49%. Pergerakan saham tersebut lantaran ada rumor aksi korporasi yang bakal dilakukan ADRO. Bukan hanya satu, tapi dua aksi korporasi.
Berdasarkan informasi yang beredar di pasar, ADRO bakal menjual asetnya di level anak usaha di Sumatra. Selain itu, ADRO juga dikabarkan bakal merilis surat utang. Namun, belum jelas berapa nilai emisi yang bakal diterbitkan. Baca Juga: Getol diversifikasi, Adaro Energy (ADRO) targetkan 35% pendapatan non-batubara Menanggapi hal tersebut, manajemen ADRO mengatakan, pihaknya mempertimbangkan semua opsi untuk lebih memperkuat struktur perusahaan. Namun saat ini Adaro masih menunggu dan melihat perkembangan lebih lanjut. Sementara, terkait rencana divestasi, manajemen mengaku belum ada rencana tersebut. Yang terang, operasional pertambangan ADRO selama ini dijalani oleh anak usahanya. Beberapa di antaranya adalah, PT Mustika Indah Permai (MIP) dan PT Bukit Enim Energi (BEE). Keduanya mengantongi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUPOP) di Pulau Sumatra. Untuk MIP, aset pertambangannya berada di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan. Sementara, BEE berada di Muara Enim, Sumatra Selatan. Kepemilikan efektif ADRO dalam MIP sebesar 75% per Juni 2019. Untuk BEE, kepemilikannya sebesar 61%. Adapun aset keduanya masing-masing sebesar US$ 68,84 juta dan US$ 989.000. Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) anggarkan capex hingga US$ 600 juta