KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan makin unjuk gigi menghadapi persaingan industri pertambangan di tahun 2019. Seperti yang sudah diketahui, persaingan dagang antar dua negara adidaya, China dan Amerika Serikat, turut memberi dampak pada sektor pertambangan dalam negeri, karena China mengurangi pembelian batubara dari Indonesia. Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir menjelaskan, pihaknya sudah jauh-jauh hari bersiap menghadapi gejolak tersebut. "Kita punya produksi yang stabil, kita juga punya pembeli yang 'buncit' juga. Memang harga masih belum tahu, tapi yang jelas ada demand yang meningkat," jelasnya. Walau disebutnya chalenging, Garibaldi Thohir menilai Adaro mampu bersaing secara kompetitif di tahun 2019. Optimisme tersebut lahir berkat diversifikasi batubara jenis coking coal (kokas) Kastrel yang menjadi andalan Adaro di tahun depan.
Adaro Energy (ADRO) fokus kembangkan produksi kokas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan makin unjuk gigi menghadapi persaingan industri pertambangan di tahun 2019. Seperti yang sudah diketahui, persaingan dagang antar dua negara adidaya, China dan Amerika Serikat, turut memberi dampak pada sektor pertambangan dalam negeri, karena China mengurangi pembelian batubara dari Indonesia. Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir menjelaskan, pihaknya sudah jauh-jauh hari bersiap menghadapi gejolak tersebut. "Kita punya produksi yang stabil, kita juga punya pembeli yang 'buncit' juga. Memang harga masih belum tahu, tapi yang jelas ada demand yang meningkat," jelasnya. Walau disebutnya chalenging, Garibaldi Thohir menilai Adaro mampu bersaing secara kompetitif di tahun 2019. Optimisme tersebut lahir berkat diversifikasi batubara jenis coking coal (kokas) Kastrel yang menjadi andalan Adaro di tahun depan.