KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tiga hari terakhir harga batubara terus mengalami penguatan hingga hampir menuju level US$ 60 per ton. Di tengah penguatan harga tersebut, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tetap menargetkan produksi batubara tahun ini 52 juta ton-54 juta ton. Mengingat Adaro masih melihat pergerakan harga batubara masih cukup fluktuatif. "Walaupun masih harus menghadapi tantangan ini untuk beberapa saat ke depan, kami tetap yakin bahwa fundamental sektor batubara dan energi di jangka panjang tetap kokoh, terutama karena dukungan aktivitas pembangunan di negara-negara Asia," kata Head of Corporate Communication Febriati Nadira kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9). Dalam menentukan harga jual, Febriati mengatakan Adaro mengikuti beberapa indeks salah satunya harga batubara acuan (HBA). Adaro juga telah memiliki kontrak volume dengan pelanggan yang mayoritas adalah pembangkit listrik.
Adaro Energy (ADRO) memprediksi pasar batubara masih menantang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tiga hari terakhir harga batubara terus mengalami penguatan hingga hampir menuju level US$ 60 per ton. Di tengah penguatan harga tersebut, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tetap menargetkan produksi batubara tahun ini 52 juta ton-54 juta ton. Mengingat Adaro masih melihat pergerakan harga batubara masih cukup fluktuatif. "Walaupun masih harus menghadapi tantangan ini untuk beberapa saat ke depan, kami tetap yakin bahwa fundamental sektor batubara dan energi di jangka panjang tetap kokoh, terutama karena dukungan aktivitas pembangunan di negara-negara Asia," kata Head of Corporate Communication Febriati Nadira kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9). Dalam menentukan harga jual, Febriati mengatakan Adaro mengikuti beberapa indeks salah satunya harga batubara acuan (HBA). Adaro juga telah memiliki kontrak volume dengan pelanggan yang mayoritas adalah pembangkit listrik.