Adaro Energy (ADRO) Menyerap Capex US$ 132 Juta di Kuartal I-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada kuartal pertama 2023 mencapai US$ 132 juta. Serapan capex ini naik 87% dari belanja modal pada kuartal pertama 2022 sebesar US$ 70 juta.

Febriati Nadira, Head of Corporate Communication Adaro Energy merinci, pengeluaran belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk konstruksi pabrik pengolahan (smelter) aluminium sebesar US$ 15 juta, pemesanan kapal-kapal sejumlah US$ 31 juta, serta pembelian dan overhaul alat berat sebesar US$ 48 juta.

Adapun ADRO mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar US$ 400 juta sampai US$ 600 juta untuk tahun ini.


Sementara itu, anak usaha ADRO, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengeluarkan US$ 21,6 juta untuk belanja modal pada kuartal pertama 2023, naik signifikan dibandingkan serapan capex pada kuartal pertama 2022 yang hanya US$ 0,28 juta. Serapan capex terutama terkait proyek infrastruktur di PT Maruwai Coal dan konstruksi smelter aluminium di bawah PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), perusahaan anak dari ADMR.

Baca Juga: Volume Produksi dan Penjualan Batubara Adaro Energy (ADRO) Kompak Naik pada Kuartal I

Adapun volume produksi maupun penjualan ADRO pada kuartal pertama 2023 naik 29%, masing-masing menjadi 15,69 juta ton dan 15,72 juta ton. Sebagai perbandingan, volume produksi dan penjualan di kuartal pertama tahun lalu hanya  12,15 juta ton dan 12,20 juta to

Produk batubara termal bernilai kalori medium meliputi 70% total penjualan pada periode Januari hingga Maret 2023. Penjualan batubara metalurgi ADMR juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 44% menjadi 0,85 juta ton dari sebelumnya 0,59 juta ton pada triwulan pertama 2022.

Baca Juga: Investor Mulai Bargain Hunting Saham Emiten Batubara

Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih US$ 458,04 juta sepanjang kuartal pertama 2023, naik 14,5% secara year-on-year (YoY). Sebagai perbandingan, laba bersih ADRO di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 400,07 juta. Ini membuat laba bersih per saham ADRO naik menjadi US$ 0,01478 dari sebelumnya US$ 0,01282.

Kenaikan laba bersih ADRO sejalan dengan kenaikan pendapatan. Emiten yang dinakhodai Garibaldi Thohir ini membukukan pendapatan bersih senilai US$ 1,83 miliar, naik 50% dari pendapatan di periode yang sama tahun 2022 sebesar US$ 1,22 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati