KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (
ADRO) memastikan belum ada perubahan untuk rencana
Commercial Operation Date (COD) PLTU Batang. Sebelumnya, manajemen ADRO memastikan pembangkit berkapasitas 2X1.000 MW ini bakal dimundurkan ke akhir tahun 2022. "Masih sesuai info sebelumnya untuk (jadwal) COD," ungkap
Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira kepada Kontan, Senin (6/6).
Baca Juga: Ada Peluang Ekspor, Ini Deretan Emiten yang Ekspor Batubara ke India Asal tahu saja, pembangunan PLTU Bhimasena Power Indonesia di Batang hingga kuartal I 2022 tercatat telah mencapai 97,4%. Proyek yang sedianya ditargetkan beroperasi di awal tahun ini terpaksa harus mengalami penundaan ke akhir tahun ini. Penundaan ini dilakukan menyusul kordinasi antara ADRO dengan PT Perusahaan Listrik Negara. "Memang ada diskusi dengan kami dan PLN bagaimana kita bisa berkolaborasi supaya PLTU Batang jangan segera
onstream. Karena kalau segera
onstream bisa membebani PLN juga. Untuk itu, dengan pertimbangan strategis COD kita tunda," kata Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir dalam Konferensi Pers Virtual, April lalu.
Febriati menjelaskan, jika nantinya PLTU Batang beroperasi, maka pembangkit ini akan menyuplai listrik untuk Jawa-Bali. "(Operasional) membutuhkan batubara sekitar 7 juta hingga 8 juta ton per tahun. Mayoritas sebesar 60% hingga 65% akan disuplai Grup Adaro," pungkas Febriati. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .