Adaro Energy (ADRO) Targetkan Volume Penjualan 64 Juta Ton Batubara Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menetapkan target penjualan batubara tahun ini di angka 62 juta ton sampai 64 juta ton. Target ini terdiri dari batubara termal sebanyak 58 juta ton hingga 60 juta ton dan penjualan batubara kokas dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sebanyak 3,8 juta ton hingga 4,3 juta ton. Angka ini tidak termasuk target tambang Kestrel yang ditetapkan 6 juta ton.

Adapun nisbah kupas ADRO tahun ini diperkirakan mencapai 4,2 kali. Target tersebut lebih tinggi daripada nisbah kupas aktual 2022 yang sebesar 3,75 kali, karena pada semester pertama 2022 terjadi cuaca hujan melebihi normal dan keterlambatan pengiriman alat berat.

Sebagai perbandingan, ADRO mencatatkan volume penjualan batubara sebesar 61,34 juta ton sepanjang 2022, naik 19% dari 51,58 juta ton pada 2021. Pertumbuhan penjualan terutama didorong oleh produk batubara termal dengan nilai kalori atau calorific value (CV) menengah (4.700 ke atas) yang meningkat 22% menjadi 44,91 juta ton pada 2022 dibandingkan 36,77 juta ton pada 2021.


Produk batubara termal CV menengah meliputi 73% total penjualan ADRO sepanjang tahun lalu. Penjualan batubara metalurgi ADMR juga mencatat lonjakan yang tinggi sebesar 39% menjadi 3,20 juta ton pada 2022 dari sebelumnya 2,30 juta ton pada 2021.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham ADRO yang Menggelar Buyback Saham Jumbo

Adaro mencatat rekor tertinggi produksi batubara sebesar 62,88 juta ton pada 2022. Angka ini setara dengan kenaikan 19% dari angka produksi tahun 2021 sebesar 52,70 juta ton. Realisasi  ini  sekaligus melampaui panduan yang ditetapkan manajemen, yakni pada kisaran 58 juta ton sampai 60 juta ton. Kenaikan produksi ini berkat dukungan permintaan yang tinggi dari para pelanggan dan kinerja produksi yang solid.

Secara rinci, Adaro Indonesia yang merupakan aset batubara utama ADRO, memproduksi 49,12 juta ton batubara pada 2022, atau naik 14% dari 43,15 juta ton pada 2021. Volume penjualan batubara Adaro Indonesia pada 2022 naik 17% menjadi 55,50 juta ton dari 47,46 juta ton pada 2021.

“Adaro Indonesia berhasil mencapai target produksi dan penjualan batubara untuk tahun ini, berkat output produksi yang sehat karena tibanya alat berat serta peningkatan permintaan baik dari pasar domestik maupun ekspor,” kata Febriati Nadira, Head of Corporate Communications Adaro Energy.

Balangan Coal Companies mengangkut 7,11 juta ton batubara pada 2022, naik 36% dari volume produksi pada 2021 yang hanya 5,24 juta ton

Baca Juga: Produksi dan Penjualan Batubara Adaro Energy (ADRO) Kompak Naik Tahun Lalu

Anak usaha ADRO lainnya, yakni Mustika Indah Permai, mencatat kenaikan 65% pada produksi batubara menjadi 3,28 juta ton dari 1,99 juta ton pada 2021. Penjualan batubara MIP tahun lalu tercatat 2,64 juta ton, atau naik 46% dari 1,81 juta ton pada 2021.

Sementara Kestrel Coal Mine mencatat produksi batubara yang dapat dijual sebesar 5,67 juta ton, relatif stabil secara dari 2021. Penjualan batubara Kestrel pada FY22 mencapai 5,76 juta ton, atau naik 4% dari 5,56 juta ton pada 2021.

Berdasarkan segmentasi geografis, penjualan batubara ADRO didominasi oleh penjualan ke wilayah Asia Timur Laut sebanyak 26%, disusul penjualan ke dalam negeri sebanyak 25%, wilayah Asia Tenggara sebanyak 22%, India sebanyak 13%, penjualan ke China sebanyak 12%, penjualan ke wilayah Benua Eropa sebanyak 1%, dan penjualan ke wilayah lain sebanyak 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati