Adaro Energy (ADRO) tepis rumor akuisisi saham PLTU Paiton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya Adaro Power & Adaro Water menepis kabar hendak berkongsi dengan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang dahulu bernama PT Toba Bara Sejahtra untuk mengakuisisi 45,5% saham Mitsui Corp Jepang di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton.

Presiden Direktur Adaro Power & Adaro Water Wito Krisnahadi mengatakan, pada saat ini pihaknya tidak memiliki rencana untuk mengakuisisi saham PLTU Paiton. “Kami juga tidak ada kerja sama dengan TOBA terkait hal ini,” kata dia, Senin (19/10).

Sebelumnya, manajemen ADRO memang sempat melakukan kajian internal mengenai peluang-peluang di PLTU Paiton yang dikelola Paiton Energy. Namun, kala itu belum ada kepastian apakah perusahaan tersebut benar-benar terarik ikut ambil bagian di Paiton Energy atau tidak.


“Oleh karenanya belum ada kepastian untuk berpartisipasi,” ujar Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira ketika dihubungi Kontan.co.id, beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) dukung rencana insentif izin usaha seumur tambang

Hingga tulisan ini dibuat, Direktur TOBA Pandu Patria Sjahrir dan Sekretaris Perusahaan TOBA Pingkan Ratna Melati belum mengkonfirmasi atau menjawab pesan pertanyaan Kontan.co.id terkait isu akuisisi saham PLTU Paiton.

Asal tahu saja, saat ini mayoritas saham PLTU Paiton dimiliki oleh Mitsui Corp, yakni sebanyak 45,5%. Namun, Mitsui dikabarkan akan melepas seluruh kepemilikan saham di PLTU berkapasitas 2.045 megawatt (MW) tersebut.

Selain Mitsui, terdapat beberapa investor asing lain yang memegang saham di PLTU Paiton yang berlokasi di Probolinggo, Jawa Timur. Di antaranya, Nebras Power Qatar yang memiliki saham 35,5%,  serta Jera, sebuah perusahaan patungan antara Tokyo Electric Power Group dan Chubu Electric Power Group, yang memiliki 14% saham PLTU tersebut. Adapun sisa 5% saham PLTU Paiton dimiliki oleh TOBA.

Mengutip situs resmi Paiton Energy, PLTU Paiton berdiri sejak tahun 1994 dan mampu menghasilkan listrik sekitar 13.500 GWh per tahun. PLTU ini menyumbangkan sekitar 10% dari konsumsi listrik tahunan di Pulau Jawa.

Selanjutnya: Sentimen positif menyelimuti emiten batubara, simak rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari