Menurut Vicky, Adaro Energy merupakan induk usaha yang membawahi seluruh perusahaan di dalam Grup Adaro yang dibentuk bulan lalu. Anak usaha Adaro Energy adalah PT Adaro Indonesia, produsen batubara terbesar kedua di Indonesia, PT Indonesia Bulk Terminal yang mengelola pelabuhan, perusahaan perdagangan Coal Trade International, dan kontraktor tambang PT Sapta Indra Sejati. "Jadi ini perusahaan tambang batubara terintegrasi," terangnya.Lebih cepat tiga bulan Boy Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy pernah menyatakan bahwa Adaro sengaja membentuk holding ini agar investor lebih tertarik. Sebab,setelah digabungkan, nilai perusahaan akan menjadi jauh lebih besar. Disisi lain, pemegang saham publik tak bisa secara langsung menguasai saham Adaro Indonesia karena perusahaan ini terikat kontrak dengan pemerintah.Dengan penggabungan ini, kini, Adaro Energy menguasai cadangan terbukti (proven reserve) batubara di Kalimantan Selatan hingga 876 juta ton dan sumber daya (resources) sebesar 2,8 juta ton. Setiap tahun, perusahaan ini mampu memproduksi batubara sampai 40 juta ton. Jumlah ini akan naik dua kali lipat menjadi 80 juta ton dalam lima tahun mendatang.
Adaro Energy Akan IPO 31,7% Saham Awal Juli
Menurut Vicky, Adaro Energy merupakan induk usaha yang membawahi seluruh perusahaan di dalam Grup Adaro yang dibentuk bulan lalu. Anak usaha Adaro Energy adalah PT Adaro Indonesia, produsen batubara terbesar kedua di Indonesia, PT Indonesia Bulk Terminal yang mengelola pelabuhan, perusahaan perdagangan Coal Trade International, dan kontraktor tambang PT Sapta Indra Sejati. "Jadi ini perusahaan tambang batubara terintegrasi," terangnya.Lebih cepat tiga bulan Boy Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy pernah menyatakan bahwa Adaro sengaja membentuk holding ini agar investor lebih tertarik. Sebab,setelah digabungkan, nilai perusahaan akan menjadi jauh lebih besar. Disisi lain, pemegang saham publik tak bisa secara langsung menguasai saham Adaro Indonesia karena perusahaan ini terikat kontrak dengan pemerintah.Dengan penggabungan ini, kini, Adaro Energy menguasai cadangan terbukti (proven reserve) batubara di Kalimantan Selatan hingga 876 juta ton dan sumber daya (resources) sebesar 2,8 juta ton. Setiap tahun, perusahaan ini mampu memproduksi batubara sampai 40 juta ton. Jumlah ini akan naik dua kali lipat menjadi 80 juta ton dalam lima tahun mendatang.