JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) makin gencar mengikuti tender proyek pembangunan pembangkit listrik. Produsen batubara ini akan kembali mengajukan dokumen untuk mengikuti tender pembangunan powerplant berkapasitas 2x100 megawatt (MW) di Kalimantan. Investasi pembangunan pembangkit listrik ini diperkirakan US$ 350 juta. "PLN sudah menetapkan perkiraan harga listriknya, 8,6 sen per KwH dan kami akan segera mengikuti proses biding," kata Andre J. Mamuaya, Direktur ADRO, Rabu (5/10). ADRO menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, East West Power, untuk mengikuti tender powerplant yang berlokasi di Kalimantan Selatan ini. Dalam kerjasama ini, ADRO menguasai 65% saham dan East West mendapatkan sisanya. Andre menegaskan, pihaknya optimistis memenangkan tender ini, bila berkaca pada kesuksesan mereka di PLTU West Java.
Adaro ikut tender powerplant US$ 350 juta
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) makin gencar mengikuti tender proyek pembangunan pembangkit listrik. Produsen batubara ini akan kembali mengajukan dokumen untuk mengikuti tender pembangunan powerplant berkapasitas 2x100 megawatt (MW) di Kalimantan. Investasi pembangunan pembangkit listrik ini diperkirakan US$ 350 juta. "PLN sudah menetapkan perkiraan harga listriknya, 8,6 sen per KwH dan kami akan segera mengikuti proses biding," kata Andre J. Mamuaya, Direktur ADRO, Rabu (5/10). ADRO menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, East West Power, untuk mengikuti tender powerplant yang berlokasi di Kalimantan Selatan ini. Dalam kerjasama ini, ADRO menguasai 65% saham dan East West mendapatkan sisanya. Andre menegaskan, pihaknya optimistis memenangkan tender ini, bila berkaca pada kesuksesan mereka di PLTU West Java.