KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk sudah menuai hasil mengakuisisi 75% saham IndoMet Coal Project dari BHP Billiton dengan nilai US$ 120 juta pada Juni 2016. Sebelumnya Adaro sudah memiliki saham 25% di perusahaan tambang asal Australia itu sejak tahun 2010. Alhasil, 100% saham tujuh tambang BHP Billiton itu kini dikuasai oleh Adaro. Setelah aksi tersebut, aset yang sebelumnya bernama IndoMet Coal Project, kini berubah nama menjadi Adaro MetCoal Companies. Ada tujuh usaha pertambangan dengan kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Generasi III di bawah Adaro MetCoal itu, yakni PT Lahai Coal, PT Ratah Coal, PT Juloi Coal, PT Pari Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Kalteng Coal dan PT Maruwai Coal. Total sumber daya batubara dari ketujuh tambang itu sebesar 1,27 miliar ton. Febriati Nadira, Head of Corporate Communication Adaro Energy, mengatakan, Adaro Metcoal Companies sudah bisa memproduksi cooking coal alias batubara kokas semi lunak dan thermal peringkat tinggi. Hingga akhir September 2017 lalu, Adaro MetCoal sudah memproduksi batubara kokas sebanyak 670.000 ton.
Adaro menyulut pasar batubara kokas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk sudah menuai hasil mengakuisisi 75% saham IndoMet Coal Project dari BHP Billiton dengan nilai US$ 120 juta pada Juni 2016. Sebelumnya Adaro sudah memiliki saham 25% di perusahaan tambang asal Australia itu sejak tahun 2010. Alhasil, 100% saham tujuh tambang BHP Billiton itu kini dikuasai oleh Adaro. Setelah aksi tersebut, aset yang sebelumnya bernama IndoMet Coal Project, kini berubah nama menjadi Adaro MetCoal Companies. Ada tujuh usaha pertambangan dengan kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Generasi III di bawah Adaro MetCoal itu, yakni PT Lahai Coal, PT Ratah Coal, PT Juloi Coal, PT Pari Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Kalteng Coal dan PT Maruwai Coal. Total sumber daya batubara dari ketujuh tambang itu sebesar 1,27 miliar ton. Febriati Nadira, Head of Corporate Communication Adaro Energy, mengatakan, Adaro Metcoal Companies sudah bisa memproduksi cooking coal alias batubara kokas semi lunak dan thermal peringkat tinggi. Hingga akhir September 2017 lalu, Adaro MetCoal sudah memproduksi batubara kokas sebanyak 670.000 ton.