Adaro Minerals (ADMR) Kebut Pembangunan Smelter Aluminium, Target Rampung Akhir 2025



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Proyek pembangunan pabrik pengolahan atau smelter aluminium milik PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) terus bergulir. Investor Relation Manager Adaro Minerals Indonesia mengatakan, pada September 2023, telah dilakukan pembukaan lahan untuk mess permanen, fasilitas jetty, pergudangan, hingga bengkel alat berat

Smelter tersebut telah memulai pekerjaan tiang pancang untuk pondasi area smelter aluminium. Pada kuartal ini, PT Kalimantan Aluminium Industry akan terus melakukan pekerjaan penggalian dan perataan lahan.

Adapun pembangunan smelter ini akan dilakukan dalam tiga tahap, dengan kapasitas masing-masing tahap smelter berjumlah 500.000 ton. Sehingga, jika nantinya rampung, smelter aluminium ini memiliki kapasitas hingga 1,5 juta ton aluminium per tahun.


Baca Juga: Menyerok Emiten dengan Tingkat Profitabilitas Tinggi

Saat ini ADMR sedang merampungkan pembangunan smelter tahap I dengan kapasitas 500.000 ton.

“Tahap I diperkirakan masuk tahap commercial operation date (COD) pada 2025. Pada kuartal II-2023 ADMR telah menyelesaikan pendanaan untuk smelter tahap I ini,” kata Danuta.

Adapun smelter ini berada di bawah naungan PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), dimana ADMR menguasai 65% saham Kalimantan Aluminium Industry. Smelter ini akan menjadi batu loncatan transformasi green business Adaro Group.

Baca Juga: Laba Adaro Minerals (ADMR) Turun 11,87% per Kuartal III-2023, Ini Alasannya

Direktur ADMR Wito Krisnahadi menimpali, bahan baku smelter ini dapatkan dari alumina refinery, sebelum akhirnya diolah menjadi aluminium. “ADMR telah bekerja sama dengan beberapa supplier alumina, yang kami utamakan dari dalam negeri,” kata Wito.

ADMR mengalokasikan belanja modal senilai US$ 2 miliar untuk pembangunan smelter tahap I ini. Untuk saat ini, ADMR masih berfokus menggunakan ekuitas untuk mendanai pembangunan smelter, meskipun ADMR sudah mendapatkan fasilitas pendanaan.

“Sudah dapat pendanaan secara penuh sampai beroperasi di 2025,” sambung Wito.

Per kuartal III-2023, ADMR telah menggunakan capex US$  95,7 juta. Angka ini sudah melebihi proyeksi capex untuk tahun ini di kisaran US$ 70  juta. Penggunaan capex yang melebihi estimasi disebabkan oleh pembangunan fasilitas infrastruktur di Maruwai Coal dan juga pembangunan infrastruktur smelter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati