KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk akan melantai di Bursa EFek Indonesia tepat di perdagangan perdana tahun 2022. Anak usaha PT Adaro Energy Tbk (
ADRO) akan mulai menggelar masa penawaran umum perdana saham atau
initial public offering (IPO) pada Senin, 27 Desember. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Jumat (24/12), Adaro Minerals yang akan menggunakan kode saham ADMR ini menetapkan harga penawaran Rp 100 per saham. Harga ini merupakan batas bawah rentang harga penawaran awal antara Rp 100-Rp 125 per saham. Mengutip laman e-IPO, ADMR akan melepas 6,05 miliar saham atau setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Artinya, Adaro Minerals akan meraup dana IPO Rp 604,86 miliar. ADMR menggandeng PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi efek.
Baca Juga:
Bawa anak usaha IPO, Adaro Energy (ADRO) nilai pasar batubara metalurgi masih positif Mengutip prospektus, Adaro Minerals akan menggunakan sekitar 60% dana hasil IPO untuk keperluan pemberian pinjaman kepada perusahaan anak, yaitu Maruwai Coal (MC), untuk keperluan belanja modal berupa perbaikan dan peningkatan kapasitas infrastruktur pertambangan batubara serta infrastruktur pendukung. Hal ini seiring dengan meningkatnya produksi batubara dan biaya eksplorasi dalam rangka keperluan pengembangan teknik penambangan di Lampunut dalam kurun waktu tahun 2022 sampai dengan 2023. Sisanya akan digunakan oleh ADMR untuk membayar kembali sebagian pokok atas pinjaman ADMR dari ADRO. Adaro Minerals bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batubara metalurgi melalui perusahaan anak dan menjalankan kegiatan usaha berupa jasa pertambangan dan jasa konsultasi manajemen. Baca Juga:
BEI Masih Mengantongi 25 Perusahaan di Pipeline IPO Dalam menjalankan kegiatan usaha pertambangan dan perdagangan batubara metalurgi tersebut, masing-masing dari lima anak perusahaan mempunyai konsesi tambang berdasarkan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, dengan total luas 146.579 hektar. Per tanggal 31 Agustus 2021, keseluruhan konsesi PKP2B tersebut memiliki sumber daya sebesar 980,0 juta ton dan cadangan sebesar 170,7 juta ton batubara metalurgi yang berkualitas tinggi.
Khusus untuk tambang PT Maruwai Coal (MC) yang saat ini aktif, estimasi sumber daya dan cadangan menggunakan data topography 25 Mei 2021. Kelima konsesi PKP2B tersebut merupakan bagian dari cekungan Kutei Atas (Upper Kutei Basin), yang memiliki endapan batubara metalurgi yang merupakan salah satu area greenfields terbesar secara global. Berikut merupakan jadwal IPO dari ADMR:
- Masa Penawaran Umum: 27–29 Desember 2021
- Tanggal Penjatahan: 29 Desember 2021
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 30 Desember 2021
- Pencatatan Saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI): 3 Januari 2022
Baca Juga:
Adaro Minerals Indonesia akan IPO, pasang harga penawaran di rentang Rp 100-Rp 125 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati