Adaro Power Terus Tingkatkan Pemanfaatan EBT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Power kini tengah berfokus merampungkan sejumlah proyek Energi Baru Terbarukan (EBT).

Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro mengungkapkan, saat ini perusahaan tengah melakukan finalisasi kontrak peningkatan kapasitas panel surya di Terminal Khusus Batubara Kelanis. "Rencananya ditingkatkan dari 130 kiloWatt peak (kWp) menjadi 597 kWp," ungkap Dharma kepada Kontan, belum lama ini.

Selain itu, Adaro Power juga bakal menyediakan tenaga solar untuk Indonesia Bulk Terminal. Nantinya, fasilitas ini berpotensi untuk digabungkan dengan panel surya secara hibrid dalam waktu dekat. Tak sampai di situ, pekerjaan lainnya yakni pengembangan pembangkit listrik dengan penggunaan captive untuk bisnis Adaro Group lainnya.


Tak hanya berfokus pada proyek eksisting, Dharma memastikan Adaro Power juga terus berupaya mencari proyek baru lainnya. "Adaro Power juga aktif mencari proyek tenaga terbarukan untuk mendapatkan bauran energi yang seimbang dalam portofolionya," terang Dharma.

Baca Juga: Perusahaan Batubara Getol Diversifikasi Bisnis

Dharma menjelaskan, sejumlah proyek yang disasar misalnya biomassa, tenaga angin dan panel surya. Langkah ini disebut sebagai upaya mendiversifikasikan bauran energi.

Dharma memastikan, pihaknya berupaya untuk mendukung PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui prakarsa proposal dan tender. Di sisi lain, Adaro Power kini masih menanti lebih lanjut soal rencana lelang konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) oleh PLN.

Asal tahu saja, PLN akan melakukan konversi 499 Megawatt (MW) PLTD menjadi pembangkit yang ramah lingkungan melalui mekanisme hybrid dengan PLTD eksisting. Program konversi PLTD ke EBT ini dibagi menjadi dua tahap. 

Tahap pertama, PLN akan mengkonversi sampai dengan 250 MW PLTD yang tersebar di beberapa titik di Indonesia. PLTS tersebut menjadi baseload, sehingga ada tambahan baterai agar pembangkit bisa nyala 24 jam. "Saat ini kami masih menunggu dokumen lelang resmi dari PLN untuk mengetahui secara persis apakah Adaro dapat berkontribusi di proyek ini," terang Dharma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .