JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melaporkan revisi atas kelebihan perkiraan biaya initial public offering (IPO) kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam laporannya, manajemen Adaro melaporkan sisa dana lebih hasil IPO menciut dari Rp 106,46 miliar menjadi Rp 98,38 miliar. "Hal ini dikarenakan adanya biaya tambahan susulan PPN Luar Negeri untuk jasa konsultan keuangan dan jasa konsultan hukum yang invoice-nya baru kami terima tanggal 7 Oktober lalu," jelas Direktur Adaro Andre Johanes Mamuaya. Namun Andre menjelaskan, sisa dari realisasi penggunaan hasil IPO tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp 15,20 miliar. Dengan demikian, lanjut Andre, maka total sisa dana dari IPO emiten berkode saham ADRO ini menjadi Rp 113,58 miliar. Saat ini, dana sisa tersebut di depositokan di PT ANZ Panin Bank dan PT Bank OCBC Indonesia. Rencananya, ADRO akan menggunakan dana tersebut untuk membiayai proyek yang sudah berjalan seperti power plant dan conveyor belt (ban berjalan untuk pengangutan batubara). “Selain itu, kami juga akan mengalokasikan sebagian sisa dana ke anak usaha yang lain yaitu PT Sapta Indra Sejati,” jelasnya. Namun, sayang, Andre belum bisa menyebutkan komposisinya masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Adaro Revisi Dana Sisa Hasil IPO Menjadi Rp 113,58 Miliar
Oleh: Dyah Megasari
Senin, 27 Oktober 2008 14:47 WIB