JAKARTA. Kondisi pasar finansial yang sedang kekeringan dana segar dan pasar saham yang gonjang-ganjing memaksa beberapa emiten mengerem rencana ekspansi usahanya. Salah satunya adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memilih cooling down dalam mencari dana untuk proyeknya.Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro, mengatakan dewan direksi telah memutuskan untuk menghentikan sementara rencana ekspansi perusahaan dari aspek finansial. "Penghentian ini sampai dengan kami dapat melakukan evaluasi secara tepat terhadap dampak dari krisis finansial," begitu isi penjelasannya dalam laporan kuartal ketiga 2008 Adaro, yang terbit kemarin (11/11).Sekarang, ungkap dia, produsen batubara terbesar kedua di Indonesia ini lebih memilih fokus pada bisnis intinya. Adaro juga memilih menjaga stabilitas kas, sembari berupaya mencapai target kinerja yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Imbasnya, Adaro pun menunda rencana mencari dana untuk membiayai proyek transportasi pengangkutan batubara dengan sistem multistage conveyor. Proyek ini ditaksir menelan dana US$ 350 juta. Garibaldi bilang, Adaro mungkin akan menunda pelaksanaan proyek tersebut hingga Januari tahun depan karena sulit mencari dana. "Tapi proyek ini masih dijadwalkan selesai pada tahun 2010," imbuhnya. Adaro sebenarnya ingin meningkatkan kapasitas angkut batubara dari mulut tambang ke terminal Sungai Kelanis di Kalimantan, dengan sistem itu. Adaro akan membangun sistem transportasi berbentuk ban berjalan sepanjang 68 kilometer.