KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengembangkan pilar Adaro Water untuk memperluas investasi di sektor pengolahan air bersih dan sanitasi lewat PT Adaro Tirta Mandiri. Di sepanjang tahun ini, Adaro Water akan fokus pada sejumlah proyek. 

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menjelaskan, fokus Adaro Water pada tahun 2023 adalah akan memulai konstruksi Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Brayan dengan kapasitas 500 liter per detik sebagai pelaksanaan kontrak dengan Perumda Tirtanadi Medan, Sumatra Utara. 

“Selain itu, kami akan melakukan pembentukan District Meter Area (DMA) sebagai bagian dari pelaksanaan kewajiban kontrak berbasis kinerja dalam rangka penurunan kehilangan air di Kota Bandung,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/3). 

Baca Juga: Adaro Group Plans to Build Solar Power Plants in Indonesia’s Riau Province

Febriati juga menyatakan, Adaro Water juga akan menyelesaikan proyek  pembangunan IPAM Sukatani di Kabupaten Bekasi berkapasitas 200 liter per detik di 2023. 

Namun sayang, meski proyek-proyek tersebut sudah dapat disampaikan, Febriati belum bisa membeberkan berapa besaran nilainya dan dampaknya pada kinerja ADRO secara umum. 

Dalam catatan sebelumnya, per-akhir 2022, Adaro Water telah merampungkan konstruksi dan komisioning fasilitas pengolahan air 200 liter per detik (lps) di Dumai, Riau. Pada bisnis air tambang, operasi pompa slurry dan pengeringan air Adaro Water terus dikembangkan untuk mendukung aktivitas pertambangan Grup Adaro.

Baca Juga: Ramai-Ramai Mencuil Peluang Bisnis di Energi Baru Terbarukan

Adapun di tahun lalu Adaro Water melalui perusahaan-perusahaan anaknya dapat mempertahankan kinerja operasional maupun finansial selaras dengan proyeksi untuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, 500 lps, Kota Sampit, Kalimantan Tengah, 320 lps, dan Kabupaten Gresik, Jawa Timur, 400 lps. 

Pada bulan Desember 2022, PT Drupadi Tirta Intan (DTI) mendapat sertifikasi ISO 9001 dari British Standard Institute, yang mencerminkan komitmen DTI untuk mempertahankan standar kualitasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi