JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencanangkan program sanitasi perkotaan berbasis masyarakat alias urban sanitation rural infrastructur (SPBM). Program ini mencakup pembangunan fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) umum, serta instalasi pengolahan air limbah komunal (IPAL Komunal). Program ini dibiayai dari pinjaman Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar US$ 60 juta. Budi Yuwono, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU mengatakan, program SPBM merupakan penyediaan sarana sanitasi komunal berbasis masyarakat dengan sasaran penduduk miskin di kawasan perkotaan. Sasaran utamanya adalah kelompok yang berada pada lingkungan rawan sanitasi. “Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai target millenium development goals (MDG’s) bidang sanitasi, yaitu meningkatkan akses pelayanan sanitasi yang layak di perkotaan dan pedesaan,” tutur Budi, Selasa (29/5). Pemerintah sendiri menargetkan pelayanan sanitasi di perkotaan dan pedesaan hingga 2015 sudah bisa mencapai 62,41%.
ADB danai proyek sanitasi US$ 60 juta
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mencanangkan program sanitasi perkotaan berbasis masyarakat alias urban sanitation rural infrastructur (SPBM). Program ini mencakup pembangunan fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) umum, serta instalasi pengolahan air limbah komunal (IPAL Komunal). Program ini dibiayai dari pinjaman Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar US$ 60 juta. Budi Yuwono, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU mengatakan, program SPBM merupakan penyediaan sarana sanitasi komunal berbasis masyarakat dengan sasaran penduduk miskin di kawasan perkotaan. Sasaran utamanya adalah kelompok yang berada pada lingkungan rawan sanitasi. “Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai target millenium development goals (MDG’s) bidang sanitasi, yaitu meningkatkan akses pelayanan sanitasi yang layak di perkotaan dan pedesaan,” tutur Budi, Selasa (29/5). Pemerintah sendiri menargetkan pelayanan sanitasi di perkotaan dan pedesaan hingga 2015 sudah bisa mencapai 62,41%.