MANILA. Hari ini, Bank Pembangunan Asia alias The Asian Development Bank (ADB) menggelontorkan kredit US$ 50 juta ke Perusahaan Listrik Negara. Jumlah ini setara dengan Rp 456,25 miliar dengan hitungan kurs Rp 9.125 per US$. Demikian keterangan pers ADB yang diterima KONTAN, Selasa (23/3).ADB mengatakan, penyaluran kredit untuk mendukung proyek peningkatan kinerja distribusi listrik Jawa-Bali milik PLN. Di sampingADB, PLN juga mendapat pinjaman uang dari agensi milik pemerintah Perancis, Agence Française de Développement, juga sebesar US$ 50 juta. Penyaluran dana dari agensi Perancis itu akan dibantu oleh ADB.Jangka waktu pinjaman dari ADB untuk PLN bertenor 25 tahun termasuk lima tahun grace period dengan bunga mengacu pada LIBOR (London Interbank Offered Rate). Sedang pinjaman dari agensi Perancis bertenor 15 tahun termasuk 5 tahun grace period di mana bunganya mengacu Euro Interbank Offered Rate.Principal Energy Specialist in ADB’s Southeast Asia Department Sohail Hasnie mengatakan, dalam proyek tersebut PLN akan memperbarui jaringan distribusi ke dua pulau, Jawa dan Bali. Proyek ini juga diprediksi akan meningkatkan efisiensi PLN dan memberi kontribusi yang besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca."Proyek ini akan mengurangi emisi karbon dioksida hingga 330.000 ton per tahun, sementara efisiensi energi bisa mencapai 200 megawatt yang setara dengan kapasitas sistem distribusi untuk sekitar 1,2 juta pelanggan tambahan di Jawa - Bali," katanya.Pinjaman kredit dari kedua institusi itu, setidaknya akan mendukung PLN menginvestasikan sekitar US$ 1.2 miliar pada sektor jaringandistribusi pada 2010 hingga 2014. Maklum saja, dalam rangka efisiensi energi sebesar 400 gigawatt-jam saja butuh investasi senilai US$ 60 juta per tahun.Dalam proyek tersebut, PLN akan mengkonfigurasi ulang semua peralatan elektrik, rekonduktor alias mengganti saluran distribusi yang sudah tua, dan penggantian transformator berikut pengenalan stasiun switching dan kapasitor baru. "Indonesia baru-baru ini mengumumkan akan mengurangi emisi CO2 sebesar 26% hingga tahun 2020. Sehingga, PLN dan ADB bersama Pemerintah Indonesia, melihat proyek ini sebagai bagian mewujudkan tujuan tersebut," imbuh Hasnie.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ADB Gelontorkan Kredit US$ 50 juta Untuk PLN
MANILA. Hari ini, Bank Pembangunan Asia alias The Asian Development Bank (ADB) menggelontorkan kredit US$ 50 juta ke Perusahaan Listrik Negara. Jumlah ini setara dengan Rp 456,25 miliar dengan hitungan kurs Rp 9.125 per US$. Demikian keterangan pers ADB yang diterima KONTAN, Selasa (23/3).ADB mengatakan, penyaluran kredit untuk mendukung proyek peningkatan kinerja distribusi listrik Jawa-Bali milik PLN. Di sampingADB, PLN juga mendapat pinjaman uang dari agensi milik pemerintah Perancis, Agence Française de Développement, juga sebesar US$ 50 juta. Penyaluran dana dari agensi Perancis itu akan dibantu oleh ADB.Jangka waktu pinjaman dari ADB untuk PLN bertenor 25 tahun termasuk lima tahun grace period dengan bunga mengacu pada LIBOR (London Interbank Offered Rate). Sedang pinjaman dari agensi Perancis bertenor 15 tahun termasuk 5 tahun grace period di mana bunganya mengacu Euro Interbank Offered Rate.Principal Energy Specialist in ADB’s Southeast Asia Department Sohail Hasnie mengatakan, dalam proyek tersebut PLN akan memperbarui jaringan distribusi ke dua pulau, Jawa dan Bali. Proyek ini juga diprediksi akan meningkatkan efisiensi PLN dan memberi kontribusi yang besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca."Proyek ini akan mengurangi emisi karbon dioksida hingga 330.000 ton per tahun, sementara efisiensi energi bisa mencapai 200 megawatt yang setara dengan kapasitas sistem distribusi untuk sekitar 1,2 juta pelanggan tambahan di Jawa - Bali," katanya.Pinjaman kredit dari kedua institusi itu, setidaknya akan mendukung PLN menginvestasikan sekitar US$ 1.2 miliar pada sektor jaringandistribusi pada 2010 hingga 2014. Maklum saja, dalam rangka efisiensi energi sebesar 400 gigawatt-jam saja butuh investasi senilai US$ 60 juta per tahun.Dalam proyek tersebut, PLN akan mengkonfigurasi ulang semua peralatan elektrik, rekonduktor alias mengganti saluran distribusi yang sudah tua, dan penggantian transformator berikut pengenalan stasiun switching dan kapasitor baru. "Indonesia baru-baru ini mengumumkan akan mengurangi emisi CO2 sebesar 26% hingga tahun 2020. Sehingga, PLN dan ADB bersama Pemerintah Indonesia, melihat proyek ini sebagai bagian mewujudkan tujuan tersebut," imbuh Hasnie.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News