KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) menyatakan, pertumbuhan ekonomi akan tetap tinggi di sebagian besar perekonomian di kawasan Asia yang sedang berkembang, ditopang oleh ekspor yang kuat dan permintaan domestik yang naik pesat.

Dalam laporan Asian Development Outlook (ADO) 2018, ADB memperkirakan pertumbuhan PDB di Asia pasifik akan mencapai 6,0% pada 2018 dan 5,9% pada 2019. Angka tersebut turun sedikit dari 6,1% yang dicatatkan pada 2017.

Sementara itu, di luar perekonomian berpenghasilan tinggi yang baru mengalami industrialisasi, pertumbuhan diperkirakan dapat mencapai 6,5% pada 2018 dan 6,4% pada 2019, dari sebelumnya 6,6% pada 2017.

“Berbagai perekonomian di kawasan Asia yang sedang berkembang akan mempertahankan momentum pertumbuhan saat ini yang didorong oleh kebijakan yang baik, ekspor yang meningkat, dan permintaan domestik yang kuat,” kata Ekonom Kepala ADB Yasuyuki Sawada dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (11/4).

Menurut dia, kaitan perdagangan di Asia yang kuat dan meningkatnya penopang keuangan memposisikan Asia mampu bertahan dari potensi guncangan eksternal. “Termasuk meningkatnya risiko ketegangan perdagangan dan arus modal keluar yang cepat,” katanya.

Asia Tenggara juga diperkirakan masih terus mendapat manfaat dari meningkatnya perdagangan dunia dan membaiknya harga komoditas. Sub-kawasan ini diperkirakan akan tumbuh 5,2% pada 2018 dan 2019. Investasi dan konsumsi domestik yang kuat akan mendorong percepatan pertumbuhan Indonesia, Filipina, dan Thailand. Sementara, ekspansi basis industri akan mendongkrak pertumbuhan Vietnam.

Adapun ia menyatakan, perekonomian industri akan terus pulih dengan AS, kawasan eropa, dan Jepang yang diperkirakan akan secara bersamaan tumbuh 2,3% pada 2018 sebelum melambat ke 2,0% pada 2019. Selain itu, sektor layanan akan mendorong berlanjutnya pertumbuhan China yang meningkat 8% pada 2018 namun akan menurun menjadi 6,6% di 2018 dan 6,4% di 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia