JAKARTA. Bank Pembangunan Asia (ADB) melihat, penurunan pertumbuhan ekonomi China tahun ini tidak secepat yang diperkirakan. ADB merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada tahun ini dalam edisi pembaruan laporan ekonomi tahunannya atau Asian Development menjadi sebesar 6,6% dari sebelumnya hanya 5,8%. Direktur ADB untuk Indonesia Steven Tabor mengatakan, ada dua faktor yang mempengaruhi perbaikan revisi pertumbuhan ekonomi negeri bambu tersebut pada tahun ini. Pertama, adanya pelonggaran dan ekspansi kebijakan moneter yang dijadikan alat oleh China untuk mengerem penurunan pertumbuhan ekonomi negaranya dan untuk mendorong konsumsi swasta. Kedua, adanya intervensi fiskal dari pemerintah China yang cukup kuat untuk mengantisipasti penurunan pertumbuhan yang lebih cepat tersebut. "Tetapi ini masih turun, masih single digit," kata Tabor, Selasa (27/9).
ADB kerek proyeksi pertumbuhan China jadi 6,6%
JAKARTA. Bank Pembangunan Asia (ADB) melihat, penurunan pertumbuhan ekonomi China tahun ini tidak secepat yang diperkirakan. ADB merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada tahun ini dalam edisi pembaruan laporan ekonomi tahunannya atau Asian Development menjadi sebesar 6,6% dari sebelumnya hanya 5,8%. Direktur ADB untuk Indonesia Steven Tabor mengatakan, ada dua faktor yang mempengaruhi perbaikan revisi pertumbuhan ekonomi negeri bambu tersebut pada tahun ini. Pertama, adanya pelonggaran dan ekspansi kebijakan moneter yang dijadikan alat oleh China untuk mengerem penurunan pertumbuhan ekonomi negaranya dan untuk mendorong konsumsi swasta. Kedua, adanya intervensi fiskal dari pemerintah China yang cukup kuat untuk mengantisipasti penurunan pertumbuhan yang lebih cepat tersebut. "Tetapi ini masih turun, masih single digit," kata Tabor, Selasa (27/9).