KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman berbasis nilai sebesar US$ 600 juta untuk membantu Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna meningkatkan keandalan dan ketangguhan listrik di bagian barat dan tengah Pulau Jawa. Program Akses Energi Berkelanjutan dan Andal (Sustainable and Reliable Energy Access Program) akan merehabilitasi, memperkuat, dan memperluas jaringan listrik PLN, serta mendorong penggunaan energi bersih. Program ini juga akan meningkatkan manajemen limbah dan manajemen aset PLN, pengadaan, serta pendidikan masyarakat. Program ini akan memberi manfaat bagi lima provinsi: Banten, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Jogjakarta. Daniel Miller, Spesialis Keuangan Senior ADB mengatakan, program ini akan meningkatkan akses ke energi berkelanjutan dan andal di kawasan barat dan tengah Pulau Jawa, wilayah yang dihuni 41% penduduk Indonesia. "Termasuk sekitar 30 juta warga miskin atau yang hidup dekat garis kemiskinan,” katanya dalam keterangan resmi Senin (13/12). Ia menambahkan, wilayah ini juga memiliki 11,3 juta, atau 56% dari seluruh usaha mikro dan kecil (UMK) di Indonesia.
ADB setujui pinjaman US$ 600 juta untuk PLN, dukung layanan listrik berkelanjutan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman berbasis nilai sebesar US$ 600 juta untuk membantu Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna meningkatkan keandalan dan ketangguhan listrik di bagian barat dan tengah Pulau Jawa. Program Akses Energi Berkelanjutan dan Andal (Sustainable and Reliable Energy Access Program) akan merehabilitasi, memperkuat, dan memperluas jaringan listrik PLN, serta mendorong penggunaan energi bersih. Program ini juga akan meningkatkan manajemen limbah dan manajemen aset PLN, pengadaan, serta pendidikan masyarakat. Program ini akan memberi manfaat bagi lima provinsi: Banten, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Jogjakarta. Daniel Miller, Spesialis Keuangan Senior ADB mengatakan, program ini akan meningkatkan akses ke energi berkelanjutan dan andal di kawasan barat dan tengah Pulau Jawa, wilayah yang dihuni 41% penduduk Indonesia. "Termasuk sekitar 30 juta warga miskin atau yang hidup dekat garis kemiskinan,” katanya dalam keterangan resmi Senin (13/12). Ia menambahkan, wilayah ini juga memiliki 11,3 juta, atau 56% dari seluruh usaha mikro dan kecil (UMK) di Indonesia.