ADHI akan jual saham Jakarta Monorail



JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyatakan kesiapannya menjual 7,6% saham PT Jakarta Monorail (JM). Dalam minggu ini, pembicaraan soal divestasi saham akan kembali dibahas. Direktur Utama ADHI, Kiswodarmawan menjelaskan, sejauh ini sudah ada investor yang berminat terhadap saham JM. Namun Kiswo belum dapat menyebut investor yang dimaksud. "Pokoknya pembahasan soal itu akan kembali dibicarakan minggu ini," kata Kiswo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/1). Keputusan soal penjualan JM, dikatakan Kiswo, lebih karena proyek monorel yang akan digarap JM belum juga mulai berjalan. Bahkan dirinya berani bilang, proyek tersebut tidak menguntungkan bagi ADHI. Sebagai gambaran, 91,02% saham JM dikuasai oleh PT Indonesia Transit Central (ITC). Sementara, ADHI memiliki 7,65% dan Omnico menguasai 1,3%. Konsorsium ITC merupakan patungan tiga perusahaan, yakni ADHI 24,57%, dan sisanya PT Global Profex Sinergy dan PT Radiant Utama, perusahaan yang terafiliasi dengan PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS). Alhasil, total kepemilikan ADHI di JM sebanyak 30 persen. Sementara Sekretaris Perusahaan ADHI, Amrozi Hamidi menyatakan, pihaknya belum menentukan saham mana yang akan dijual. "Semuanya masih dalam pembahasan," tutur Amrozi. Amrozi pun berharap, pembahasan yang dilakukan bisa segera rampung paling tidak hingga akhir bulan ini. Sebelumnya dikabarkan, Grup Kalla melalui PT Bukaka Teknik Utama, akan menguasai mayoritas saham JM. Perusahaan milik keluarga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini bertekad menjadi holding company di proyek pembangunan monorel di Ibu Kota yang sempat mangkrak itu. Grup usaha ini ingin menguasai minimal 60% saham. "Untuk menjadi mayoritas, mereka harus memiliki saham di atas 50%," kata Juru Bicara JM, Bovanantoo seperti diberitakan KONTAN. Irsal Kamaruddin, Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama, membenarkannya. "Kami mengharapkan porsi saham lebih besar di proyek ini," ungkapnya.. Sebagai catatan, tahun 2009, nilai 7,65% saham JM milik ADHI bernilai Rp 13,88 miliar atau Rp 1,8 miliar per 1 persen saham JM. Itu berarti, untuk mendapatkan 60% saham, paling tidak Grup Kalla menyiapkan dana Rp 108 miliar, belum termasuk pembayaran tiang monorel yang dibangun ADHI senilai Rp 120 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.