Adhi akan membangun 3.000 unit apartemen mahasiswa



JAKARTA. Anak usaha PT Adhi Karya Tbk, PT Adhi Persada Properti, semakin serius menggarap ceruk pasar apartemen mahasiswa. Setelah berencana membangun apartemen mahasiswa di Depok dan Jatinangor (Jawa Barat), Adhi Persada Properti mulai merambah tiga lokasi lain. Hingga akhir tahun, Adhi Properti menargetkan bisa membangun total 3.000 unit apartemen mahasiswa.

Tiga lokasi tambahan bidikan Adhi Persada Properti yakni di Yogyakarta menyasar mahasiswa Universitas Gadjah Mada, sedangkan di Surabaya, Jawa Timur menyasar mahasiswa Universitas Airlangga. Di Malang, Jawa Timur dengan menyasar mahasiswa Universitas Brawijaya dan Universitas Islam Malang.

Khusus di Yogyakarta, Adhi Properti membangun dua apartemen yakni Grand Taman Melati Sinduadi yang memakan biaya Rp 330 miliar dan Grand Taman Melati Sardjito yang menghabiskan dana Rp 390 miliar. Dua apartemen lain yakni Grand Taman Melati Mulyorejo di Surabaya menghabiskan Rp 490 miliar dan Grand Taman Melati Dinoyo di Malang menelan anggaran Rp 350 miliar.


Sementara dua lokasi yang sudah lebih dahulu digagas yakni Grand Taman Melati di dekat Universitas Indonesia  Depok yang menghabiskan Rp 190 miliar.  Satu lagi, Grand Taman Melati di  dekat Universitas Padjadjaran, Jatinangor yang menelan dana sekitar Rp 195 miliar.

Perusahaan ini mengaku sudah memulai membangun keenam apartemen mahasiswa tersebut dan menargetkan bisa mulai melego semua proyek pada tahun ini juga. "Meski baru akan kami launching tapi sudah laku kira-kira 600 unit," ujar R. Pulung Prahasto, Direktur Pengembangan dan Penjualan Adhi Persada Properti, belum lama ini.

Sasaran mahasiswa rupanya tak membikin Adhi Properti sungkan membanderol harga. Sebagai gambaran, harga unit apartemen anak kuliahan tipe studio ini rata-rata bisa mencapai Rp 280 juta. Sebanyak 90% tipe unit apartemen ini memang berupa studio.

Adhi Properti meyakini harga tersebut masih bisa diterima pasar. Asumsi perusahaan ini, aturan pemerintah yang mewajibkan 50%-80% mahasiswa masuk ke perguruan tinggi negeri melalui jalur mandiri, menandakan banyak mahasiswa dari kelas ekonomi yang memadai. "Bagi golongan atas ini, koskosan bukan lagi alternatif hunian sementara yang menarik selama kuliah," terang Pulung.

Adhi Properti berencana menyisakan 10%-20% unit apartemen untuk disewakan. Tujuan perusahaan ini supaya bisa mendapatkan recurring income alias pendapatan berulang. Target Adhi Properti tahun ini kontribusi pendapatan berulang bisa mencapai 5%. "Secara bertahap, mudah-mudahan 2015 bisa jadi 10%," imbuh Pulung.

Sementara target pendapatan hingga 2014 adalah Rp 930 miliar dengan marketing sales Rp 1,7 triliun. Dari pendapatan tersebut, Adhi Persada Properti berharap bisa mengantongi laba bersih Rp 185 miliar. Hingga Juni 2014 penjualan Adhi Properti baru Rp 180 miliar dengan realisasi laba bersih Rp 35 miliar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina