KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bakal memperoleh dana Rp 5 triliun. Dana ini merupakan pembayaran dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) atas pengerjaan proyek light rail transit (LRT) Fase I. Hingga akhir tahun ini, diperkirakan masih ada lagi dana sekitar Rp 1 triliun yang bakal dikeluarkan untuk LRT. "Sejak awal tahun, dana yang telah kami keluarkan Rp 4 triliun," ujar Direktur Keuangan ADHI, Haris Gunawan kepada KONTAN, kemarin. Dus, sepanjang 2017, ADHI bakal menalangi investasi LRT sekitar Rp 5 triliun. Nilai inilah yang bakal dibayarkan KAI. "Pembayaran dilakukan pada Desember," kata Haris. KAI tengah melakukan leverage atas penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2 triliun. KAI memperoleh dana ini pada Juli lalu.
LRT merupakan proyek multiyears dengan total nilai investasi hingga Rp 25 triliun. Pada tahun depan, ADHI mengajukan usulan skema pembayaran proyek dari KAI yang berbeda dari skema tahun ini. "Sedang dibahas apakah progress payment (pembayaran dari KAI) dilakukan setiap bulan," kata Haris. ADHI juga memiliki opsi lain, yakni pembayaran dilakukan setiap enam bulan atau berdasarkan perkembangan pengerjaan proyek. Sentimen ini positif bagi ADHI. Sebab, pendanaan proyek menjadi kian jelas. Seperti diketahui, emiten konstruksi pelat merah ini sempat dilanda ketidakjelasan pendanaan proyek infrastruktur. Selain kejelasan pendanaan, dengan adanya pembayaran itu, beban pendanaan yang ditanggung ADHI juga berkurang lantaran semua beban ditanggung KAI.