ADHI Bidik Proyek Rp 1,6 Triliun



JAKARTA. Di semester II ini, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menggenjot perolehan kontrak barunya. Maklum di semester I lalu, nilai kontrak baru perusahaan konstruksi ini hanya sekitar Rp 2 triliun. Padahal tahun ini ADHI menargetkan nilai kontrak baru capai Rp 9,8 triliun.

Kurnadi Gularso, Sekretaris Perusahaan ADHI, mengungkapkan, pada paro kedua ini perusahaannya membidik beberapa proyek di sektor infrastruktur, seperti proyek listrik, jalan tol dan properti. Khusus proyek listrik, ADHI kini sedang mengikuti tender beberapa PLTU berkapasitas 2x100 megawatt (MW) dan kapasitas 2x7 MW. Proyek tersebut merupakan bagian dari proyek listrik 10.000 MW tahap kedua.

Ia menambahkan, dari tender proyek PLTU ini ADHI berharap bisa mengantongi kontrak baru senilai Rp 1,6 triliun. "Paling banyak adalah proyek PLTU 2x7 MW," tambahnya akhir pekan lalu.


Di sektor properti, ADHI membidik proyek baru sebesar Rp 3 triliun. Dari jumlah itu, lebih dari 50% proyek berlokasi di Jakarta. Dari proyek tol, ADHI berharap meraih kontrak Rp 2,7 triliun.

Pada semester I-2010, kinerja ADHI memang turun. Pendapatan usahanya merosot 40% dari Rp 3 triliun di semester I-2009 menjadi Rp 1,8 triliun. Tapi, laba kotornya naik 9,7% menjadi Rp 167 miliar. Per 30 Juni, ADHI meraih laba bersih Rp 23,1 miliar, susut 45% daripada semester I-2009 sebesar Rp 42,3 miliar menjadi Rp 23,1 miliar.

Kurnadi menjelaskan, penurunan pendapatan terjadi akibat berkurangnya proyek swasta. Di 2009, ADHI masih mendapatkan proyek tol Kanci-Pejagan yang nilainya cukup besar. Sehingga, porsi proyek swasta di 2009 mencapai 44% dan pemerintah 56%. Sementara di semester I-2010, porsi swasta hanya 35% dan pemerintah 65%.

Kurnadi bilang, laba bersih semester satu itu lebih tinggi 6,5% dari target perusahaan. "Kami memang sudah memperhitungkan laba di semester satu akan menurun. Sampai akhir tahun kami optimistis kinerja akan jauh lebih baik," ujarnya.

Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang mengatakan, masuknya ADHI ke proyek listrik akan berdampak positif. Jika proyek itu sukses, keahlian ADHI akan bertambah. Alhasil, emiten ini tidak hanya akan mengandalkan pendapatannya dari proyek-proyek konvensional seperti selama ini.

Jumat (30/7), harga saham ADHI turun 1,52% ke posisi Rp 650 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie