KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Commuter Properti Tbk (
ADCP) berencana menerbitkan Obligasi III Adhi Commuter Properti tahun 2023 dengan jumlah pokok Rp 499,9 miliar. Melansir prospektus, Jumat (17/11), ADCP belum mengungkapkan besaran jumlah pokok dan tingkat kedua seri obligasi tersebut. Namun, Obligasi Seri A berjangka waktu 3 tahun dan Obligasi Seri B berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi.
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 8 Maret 2024, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada tanggal 8 Desember 2026 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 8 Desember 2028 untuk Obligasi Seri B.
Baca Juga: Adhi Commuter Properti (ADCP) akan Terbitkan Obligasi III 2023 Rp 499,9 Miliar Dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi dengan komisi-komisi, biaya-biaya, dan pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan emisi, akan digunakan oleh ADCP sebesar sekitar 50% untuk pembayaran seluruh pokok pinjaman Adhi Commuter. Sementara, sekitar 50% sisanya akan digunakan untuk pengembangan kawasan LRT City Tebet dan LRT City Cibubur. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan, penerbitan obligasi ini sentimennya cukup baik, mengingat bertujuan untuk restrukturisasi utang dan pembiayaan pembangunan proyek. “Namun, perlu dicatat, penerbitan obligasi ini akan berdampak pada peningkatan
debt to equity ratio dari ADCP,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (17/11).
Baca Juga: Pengamat: Kenaikan Harga Huan TOD Bisa Lebih Tinggi dari Non TOD Nafan melihat, kinerja ADCP akan membaik di kuartal IV 2023. Salah satu sentimennya adalah proyek pengembangan properti dengan konsep kawasan
transit oriented development (TOD). ADCP membukukan laba bersih Rp 26,26 miliar hingga kuartal III 2023. Raihan ini turun 49,32% secara tahunan dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 51,82 miliar.
Pendapatan usaha ADCP juga melemah 31,49% ke Rp 288,78 miliar per September 2023, dari Rp 421,5 miliar pada periode sama tahun lalu. “Kinerjanya memang turun secara tahunan, tapi secara kuartalan mungkin nanti di kuartal IV bisa meningkat, tapi tetap tidak lebih dari tahun lalu,” papar Nafan. Nafan belum merekomendasikan saham ADCP, karena saat ini dinilai masih belum likuid. Jumat (17/11), harga saham ADCP berada di level Rp 54 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati