KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) percaya diri mengusung bisnis pengembangan properti di simpul transportasi massal alias
transit oriented development (TOD). Tak hanya dari sisi penjualan, ADCP juga melirik potensi pendapatan berulang alias
recurring income. Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman meyakini konsep TOD yang dikembangkan ADCP akan semakin diminati seiring dengan akselerasi penyelesaian proyek
light rail transit (LRT) Jabodebek. Adapun proyek LRT ini digarap oleh induk usaha ADCP, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI). "Kami optimis ke depan tren hunian TOD sangat diminati. Ditambah lagi akselerasi pembangunan LRT yang Insha Allah dalam waktu dekat akan segera
launching dan beroperasi secara komersial," kata Rizkan dalam konferensi pers RUPST ADCP secara virtual, Selasa (28/6).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis ADCP Rozi Sparta menyampaikan bahwa fokus utama tahun ini adalah menyelesaikan beberapa proyek yang sudah direncanakan akan serah terima kepada konsumen. Setidaknya ada empat proyek yang menjadi target.
Baca Juga: Yuk Intip Rekomendasi Target Harga Saham Nippon Indosari Corpindo (ROTI) Yakni
tower Sapphire Cisauk Point – Member of LRT City,
tower Bandoneon – LRT City Jatibening,
tower Azure – LRT City Ciracas, dan Cluster Bhumi Svarga Adhi City Sentul. "Ini adalah prioritas atau target utama bisnis perseroan di tahun 2022," kata Rozi. Direktur Pengelolaan Properti ADCP Hanif Setyo Nugroho menambahkan bahwa selain dari penjualan properti, kawasan TOD yang berkonsep
mixed use juga memiliki area komersial dan
office. Dari sini, ADCP akan menggarap potensi
recurring bisnis. "Di antaranya kami akan melakukan pengelolaan kawasan melalui bisnis
hospitality, ada juga
estate management, serta pengelolaan area komersial lainnya," jelas Hanif. ADCP, sambungnya, menangkap peluang besar dari pasar pengguna LRT Jabodebek. Hal ini dinilai potensial untuk memperkokoh dan menyeimbangkan pendapatan dari
project development dan
recurring income ke depannya.
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF) yang Sedang Tertekan Koreksi Rupiah Di samping itu, ADCP juga mengelola hotel dengan
brand GrandDhika. Pada periode kuartal pertama 2022, total pendapatan dari GrandDhika Jakarta, Medan, dan Semarang mencapai Rp 20,63 miliar.
Rekomendasi Saham
Dihubungi terpisah, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei melihat kawasan komersial yang sedang dikembangkan ADCP bisa memberikan kontribusi positif untuk pendapatan berulang. Ketika LRT Jabodebek sudah beroperasi aktif, ini juga akan menjadi katalis positif bagi ADCP.
Editor: Tendi Mahadi