KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (
ADHI) mendapat kepercayaan membangun prasarana perkeretaapian di Filipina.
ADHI dan PT PP (Persero) Tbk menandatangani dua kontrak kerja proyek prasarana perkeretaapian di Filipina, yakni Malolos to Clark Railway Project (Blumentritt Extension) CP S-01 dan
South Commuter Railway Project CP S-03C. Dengan membentuk joint venture, ADHI-PTPP JV memperoleh kontrak kerja total sebesar Rp 8,4 triliun dengan porsi 51%
ADHI dan 49%
PTPP.
Nilai kontrak kerja porsi ADHI sebesar Rp 3,7 triliun, meliputi Rp 1,47 triliun untuk CP S-01 dan Rp 2,29 triliun untuk CP S-03C.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Terus Ikuti Tender Proyek IKN karena Berimbas Positif ke Bisnis Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson, mengatakan,
ADHI -
PTPP JV akan memberikan kinerja terbaik sesuai dengan kompetensi masing-masing perusahaan. "Joint venture ini diharapkan bisa memberikan hasil yang sesuai dengan rencana yang ditetapkan," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (14/7). Sebelumnya Kementerian Transportasi Filipina telah menetapkan kemenangan atas dua
contract package (CP) kepada ADHI-PTPP JV yaitu CP S-01 dan CP S-03. Untuk CP S-01 memiliki lingkup berupa perpanjangan jalur utara NSCR untuk ruas Malolos-Clark mencapai 1,2 kilometer dengan satu stasiun. Sedangkan, jalur kereta CP S-03 sepanjang 5,8 km dengan pembangunan dua stasiun di dalamnya.
Baca Juga: Prospek Positif ke Bisnis, Adhi Karya (ADHI) Terus Ikuti Tender Proyek IKN Jenis pekerjaan berupa pekerjaan sipil dan engineering atas jalur mainline dan longspan dengan struktur jembatan atau jalur kereta melayang, serta prasarana stasiun. Sumber pendanaan atas pekerjaan tersebut dilakukan oleh Asian Development Bank. Entus meyakini proyek ini akan memberikan pengalaman dan pelajaran yang besar untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas ADHI dalam konstruksi perkeretaapian skala regional.
"Kami terus berupaya memberikan realisasi kompetensi terbaik. Di Filipina, ADHI tak hanya membawa nama Perusahaan, tetapi juga membawa nama bangsa Indonesia di kancah konstruksi internasional," paparnya. Dengan diawali dari proyek perkeretaapian, Entus berharap, ADHI mampu membuka kesempatan perluasan bisnis konstruksi di Filipina. "Tak hanya untuk infrastruktur perkeretaapian, tetapi juga untuk sektor lain, seperti infrastruktur jalan, jembatan, gedung, bahkan potensi konstruksi berbasis lingkungan," ungkapnya.
Baca Juga: Ini Alasan Adhi Commuter Properti (ADCP) Rombak Jajaran Pengurus Sebagai informasi, penandatanganan kontrak dilaksanakan Di Istana Malacanan, Manila, yang disaksikan langsung oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Pelaksanaan penandatanganan dilakukan oleh Menteri Transportasi Filipina, Jaimee Bautista, bersama perwakilan kontraktor, General Manajer Departemen Perkeretaapian ADHI, Isman Widodo. Turut hadir dalam seremoni tersebut antara lain General Manager Philippine National Railways – PNR Jeremy S. Regino, Walikota Manila Maria Sheilah Honrado Lacuna-Pangan dan beberapa walikota di sekitarnya, Presiden Asian Development Bank Masatsugu Asakawa, dan Duta Besar Indonesia untuk Filipina Agus Widjojo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar