ADHI fokus pada proyek pemerintah



JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membidik kontrak baru sebesar Rp14,4 triliun hingga akhir tahun nanti. Sementara hingga Juli lalu, kontrak baru yang didapat sebesar Rp4,9 triliun. Artinya, hingga periode tersebut, emiten pelat merah ini baru merealisasikan 34% dari target kontrak baru.Nah, demi mengejar sisa targetnya itu, kini ADHI akan memfokuskan kontraknya untuk proyek-proyek pemerintah. "Kami terus mengikuti tender-tender proyek, baik itu infrastruktur maupun properti," ujar Amrozi Hamidi, Corporate Secretary ADHI (28/7).Fokus kontrak baru yang diincar itu bisa dilihat dari komposisi sisa target kontrak baru yang ingin dicapai ADHI. Amrozi merinci, sebesar Rp 7,6 triliun-Rp 8,26 triliun atau sekitar 80%-87% dari sisa target akan didapatkan dari proyek pemerintah. Sementara sisanya, Rp 1,23 triliun-Rp 1,9 triliun diharapkan bisa diperoleh dari proyek-proyek swasta.Sayang, dia belum bisa mengungkapkan tender apa saja yang sedang diikuti. "Karena ini ada kaitannya dengan kompetisi," pungkasnya.Tapi, sebagai gambaran, salah satu proyek pemerintah yang diikuti ADHI adalah pembangunan smelter PT Antam (Persero) Tbk (ANTM) di Pomala, Sulawesi Tenggara. Proyek senilai US$120 juta ini dibangun bekerjasama dengan salah satu perusahaan asal Jerman, yang mana ADHI memegang kendali 51% atas proyek tersebut.Proyek besar yang lain adalah monorel atau Jakarta Link Transportation (JLT). Rutenya meliputi Bekasi Timur-Cawang yang panjangnya mencapai 18.138 kilo meter (km). Lalu, Cawang-Kuningan sepanjang 7.170 km, dan Cibubur-Cawa ng sepanjang 13.728 km."Proyek swastanya ada apartmen di Margonda, Bekasi, dan Jatinangor. Ada juga beberapa proyek pembangunan hotel dan mixed use complex," tutur Amrozi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie