KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aski penambahan modal lewat
right issue masih terus bergulir di paruh kedua tahun ini. Dana segar dari aksi korporasi ini umumnya digunakan untuk ekspansi dan restrukturisasi. Sejumlah emiten seperti
ADHI,
GIAA,
WSKT,
WEHA,
PBRX,
MITI,
MGNA,
PKPK, dan
BSKL tengah melakukan atau merancang untuk melakukan
right issue. Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menuturkan secara umum tambahan modal lewat
right issue ini seharusnya berdampak bagus bagi para emiten.
Namun dia menekankan, investor perlu mencermati penggunaan dana dari
right issue pada masing-masing emiten. Dengan begitu, pelaku pasar dapat menakar efektivitas dari aksi korporasi ini.
Baca Juga: Penuhi Modal Inti, Sejumlah Bank Umum Siapkan Rights Issue "Kalau hanya hanya digunakan untuk membayar hutang, apalagi jumlahnya tidak seberapa dibanding jumlah total hutang, maka akan percuma saja, hanya sekedar memperpanjang nafas untuk sementara," ucap Pandhu kepada Kontan, Kamis (25/8). Menurutnya, tambahan modal lewat
right issue ini idealnya dapat digunakan untuk ekspansi. Harapannya dapat menggenjot pendapatan pada masing-masing emiten tanpa menambah beban. Adapun Pandhu menyebut
right issue ADHI paling menarik untuk dicermati seiringan dengan target dan penggunaan dana segar dari aksi korporasi ini. Apalagi ADHI telah mengantongi Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1,97 triliun. Dia bilang secara operasional ADHI mencatatkan pertumbuhan yang cukup positif, tapi beban utang yang besar telah menggerus laba secara signifikan sehingga profitabilitasnya masih rendah.
Baca Juga: Dapat Restu Rights Issue, Simak Rekomendasi Saham XL Axiata (EXCL) "Dengan memperbaiki struktur modal lewat
right issue diharapkan meningkatkan profitabilitas ADHI di masa mendatang," imbuhnya. Hingga Juli 2022, ADHI telah mengenggam kontrak baru sebenar Rp 15,9 triliun atau naik 104% secara tahunan, yang sudah mencapai 90% dari target perseroan tahun ini sekitar Rp 17,5 triliun.
Sementara untuk GIAA dan WSKT, dia menilai, dengan beban utang yang dipikul kedua emiten pelat merah ini masih besar sehingga perlu waktu untuk memperbaiki struktur keuangannya. "Sehingga
right issue yang akan dilakukan ini belum akan berdampak signifikan terhadap kinerja GIAA dan WSKT," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli