Adhi Karya (ADHI) bersiap ikuti lelang tender pemerintah tahun anggaran 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sudah membuka lelang tender infrastruktur untuk tahun anggaran 2021 dengan total jumlah paket yang siap dilelang sebanyak 501 senilai Rp 3,14 triliun.  

Untuk infrastruktur bidang sumber daya air sebanyak 321 paket senilai Rp 1,9 triliun. Kemudian infrastruktur konektivitas 50 paket senilai Rp 156,5 miliar, infrastruktur permukiman 45 paket senilai Rp 566,6 miliar, dan Perumahan 85 paket senilai Rp 512 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Parwanto Noegroho menjelaskan dengan adanya komiten pemerintah untuk tetap mengembangkan infrastruktur di tahun 2021 diharapkan juga akan memberikan dampak yang positif bagi ADHI. Untuk tahun depan ADHI tetap menyasar proyek infrastruktur baik sumber daya air, konektivitas, pemukiman, dan lainnya. 


"Hal ini didukung juga dengan pengalaman ADHI yang selama ini pendapatannya masih didominasi sekitar 70%-80% oleh proyek-proyek infrastruktur," jelas Noeg kepada Kontan.co.id, Kamis (15/10). 

Baca Juga: Tahun depan, Pratama Widya (PTPW) fokus bidik proyek infrastruktur

Noeg juga menjelaskan ADHI masih memiliki likuiditas yang cukup didukung oleh pembayaran proyek-proyek besar ADHI seperti Jalan Tol Sigli – Banda Aceh dan LRT Jabodebek. Selain itu, ADHI telah bersinergi dengan Bank Mandiri untuk menyalurkan kredit kepada proyek LRT Jabodebek sebesar Rp 1 triliun dan sebesar Rp 250 miliar untuk proyek Jalan Tol Sigli – Banda Aceh. Hal ini mendukung program pembiayaan produktif dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).  

Selain itu ADHI juga berencana menerbitkan obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 2 triliun pada November nanti yang akan digunakan salah satunya untuk modal kerja proyek-proyek infrastruktur ADHI. 

Hingga September 2020, ADHI mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,2 triliun atau naik sebesar 32% dibandingkan perolehan kontrak baru pada bulan sebelumnya sebesar Rp 4,7 triliun. Sehingga nilai total order book sebesar Rp 36,7 triliun. 

Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 37%, MRT sebesar 23%, jalan dan jembatan sebesar 20%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek EPC sebesar 20%. Berdasarkan segmentasi kepemilikan, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 74%, BUMN sebesar 20%, sementara swasta/lainnya sebesar 6%. 

Proyek-proyek besar yang sudah ADHI miliki di tahun 2020 ini antara lain, MRT Jakarta North-South Fase 2 paket CP 201 senilai Rp 1,4 trliun, irigasi di Cipelang senilai Rp 301,8 miliar, dan Oyama Apartemen di Sunter senilai Rp 201 miliar. Pada akhir tahun diperkirakan ADHI akan memperoleh kontrak baru senilai Rp 25 triliun - Rp 27 triliun.

Selanjutnya: Lelang tender infrastruktur dibuka, Waskita Karya (WSKT) incar proyek konektivitas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi