Adhi Karya (ADHI) Bukukan Laba Bersih Rp 81,24 Miliar Sepanjang 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang 2022 di tengah pelemahan operasional. Emiten konstruksi pelat merah ini mencetak laba bersih sebesar Rp 81,24 miliar.

Adhi Karya membukukan pendapatan sebesar Rp 13,54 triliun di 2022. Pendapatan ADHI meningkat 17,43% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 11,53 triliun.

Segmen teknik dan konstruksi menjadi kontributor utama pendapatan dengan perolehan Rp 10,81 triliun, tumbuh 15,49% secara tahunan (YoY). Sementara segmen investasi dan konsesi menjadi pos dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 134,3% YoY menjadi Rp 1,12 triliun.


Beban pokok pendapatan ADHI sebesar Rp 11,75 triliun, tumbuh 20,26% YoY. Menghasilkan laba kotor sebesar Rp 1,79 triliun, atau tumbuh 2,28% YoY.

Laba usaha ADHI mencatatkan penurunan sebesar 5,37% menjadi Rp 1,06 triliun. Sebabnya, jumlah beban usaha Adhi Karya naik 14,32% menjadi Rp 726,36 miliar.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Tekan Rasio Utang Terhadap Modal

Bottom line BUMN Karya ini terdorong oleh bagian laba ventura bersama yang tumbuh 17,01% YoY menjadi Rp 423,39 miliar. Selain itu, Adhi juga berhasil menurunkan sejumlah beban keuangan sebesar 5,07% menjadi Rp 1,31 triliun dan beban pajak penghasilan.

Alhasil, ADHI berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 81,24 miliar. Capaian itu tumbuh 47,22% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 55,18 miliar.

Akhir Desember 2022, total aset Adhi Karya sebesar Rp 39,98 triliun, naik tipis dari akhir Desember 2021 sebesar Rp 39,90 triliun. Adapun kas dan setara kas Adhi Karya tercatat sebesar Rp 4,33 triliun, naik dari sebelumnya sebesar Rp 3,15 triliun.

Baca Juga: Terus Menggenjot Proyek IKN Nusantara, Ini Agenda Terbaru Adhi Karya (ADHI)

ADHI memiliki jumlah liabilitas Rp 31,16 triliun, turun dari Rp 34,24 triliun. Utamanya karena penurunan liabilitas jangka pendek menjadi Rp 24,61 triliun dari sebelumnya Rp 31,12 triliun.

Sementara ekuitas ADHI meningkat dari Rp 5,65 triliun di 2021 menjadi Rp 8,82 triliun. Kenaikan ini utamanya didorong tambahan modal disetor menjadi Rp 4,75 triliun dari sebelumnya Rp 2,58 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati