KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengantongi kontrak baru Rp 5,6 triliun di kuartal I 2024. “Kontribusi perolehan kontrak baru di tahun 2024 akan tercermin pada pendapatan dan laba di pertengahan tahun nanti,” ungkap Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budiyanto kepada Kontan, Jumat (3/5). Perolehan kontrak baru hingga Maret 2024 didapat dari pekerjaan proyek bidang sumber daya air sebesar 59%, Proyek Gedung 33%, serta sisanya manufaktur, properti dan lainnya.
Sedangkan, profil kontrak baru berdasarkan pendanaan yang bersumber dari pemerintah sebesar 72%, serta sisanya dari swasta dan lainnya. Baca Juga: Rugi Makin Bengkak, Begini Komitmen WIKA dan WSKT Tingkatkan Kinerja “Ditinjau dari lini bisnis, perolehan kontrak baru didominasi 92% dari lini engineering dan konstruksi, 3% lini manufaktur, 3% property dan hospitality, serta sisanya lini investasi dan konsesi,” ujarnya. Beberapa proyek besar yang didapatkan ADHI sampai dengan Maret 2024 antara lain adalah Sarana & Prasarana Budidaya Air Tawar, Gedung Otorita IKN, Rumah Sakit di Jakarta dan Semarang, SPAM di Jawa Tengah, dan Gedung Kementerian/Lembaga di Jakarta dan Denpasar. Untuk di IKN, hingga saat ini ADHI sedang mengerjakan total 19 proyek yang terdiri dari 10 proyek infrastruktur dan 9 proyek gedung. “Total perolehan kontrak IKN sebesar Rp 15,4 triliun yang ditargetkan untuk dapat rampung di 2024-2025,” paparnya. Per kuartal I 2024, pendapatan usaha ADHI sebesar Rp 2,63 triliun, turun 1,21% YoY dari semula Rp 2,66 triliun. Namun, ADHI justru mencatat laba bersih Rp 10,15 miliar di kuartal I 2024, naik 20,14% dari laba di kuartal I 2023 yang sebesar Rp 8,45 miliar.