Adhi Karya (ADHI) ditunjuk untuk merenovasi RS Akademik UGM sebagai RS Darurat Covid



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah ikut mengubah Wisma Atlet menjadi RS Darurat Covid-19 untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kini menjadi kontraktor utama renovasi Gedung Yudhistira dan Gedung Arjuna, RS Akademik UGM menjadi RS Darurat Covid-19 untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho menjelaskan penunjukan oleh Kementerian PUPR ini karena perlunya percepatan penyelesaian lanjutan pembangunan kedua gedung. "Ini juga sebagai langkah lanjutan dari perlindungan bagi masyarakat terhadap potensi ancaman Covid-19 yang semakin besar," jelas Noegroho dalam rilis, Selasa (28/4).

Fungsi Gedung Yudhistira dan Gedung Arjuna yang sedang dibangun ini sebagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19 nantinya akan memenuhi standar tata kelola (protokol) khusus penanganan dampak virus tersebut. Waktu dan pelaksanaan pembangunan ini hanya 37 hari kalender.


Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) pangkas belanja modal 2020 dari Rp 5,5 triliun jadi Rp 1,4 triliun

ADHI melakukan pekerjaan selama 24 jam dengan membaginya ke dalam tiga shift giliran bekerja. Dengan waktu pekerjaan yang singkat, perlu dilakukan penyesuaian bahan material yang digunakan terhadap ketersediaan di pasaran.

Pekerjaan yang ADHI lakukan meliputi, perencanaan, persiapan, perkuatan struktur, arsitektur, pembangunan dan pekerjaan penunjang lainnya. Jenis pengadaan paket pekerjaan ini merupakan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang bangun (design and build) dengan status pengadaan khusus penanganan keadaan darurat yaitu berupa bencana non-alam, berupa wabah penyakit.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian RS Akademi UGM tersebut merupakan bagian dari refocussing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp 1,83 triliun untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19. RS rujukan tersebut akan memiliki kapasitas 107 tempat tidur untuk rawat inap, ruang tindakan dan ruang isolasi.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) dan Waskita Karya (WSKT) susun beberapa skenario kinerja 2020

"Berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. Dengan demikian, penyelesaian RS ini tidak memakan waktu terlalu lama. Target selesai adalah pada minggu keempat Mei 2020. RS tersebut terdiri dari dua gedung masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas seluruhnya sekitar 8.600 m2," kata Basuki dalam rilis.

Pembangunan lanjutan RS Akademi UGM dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor Adhi Karya. Pekerjaan perbaikan struktur berupa pekerjaan screed beton, perkuatan baja, dan perbaikan membran.

Progres pekerjaan screed beton dan perbaikan membran pada Gedung A Yudhistira saat ini sudah 100%, sedangkan untuk perkuatan baja masih 10% dengan target selesai 29 Mei 2020.

Baca Juga: Akibat Corona, Adhi Commuter Properti Menunda IPO

Selanjutnya untuk perbaikan struktur di Gedung B Arjuna saat ini untuk pekerjaan screed beton sudah 80%, perkuatan baja 10% dan perbaikan membran yang baru dimulai dengan target seluruhnya selesai pada akhir April 2020.

Di samping perbaikan struktur, dilakukan juga perbaikan fisik bangunan berupa pengecatan, instalasi air minum, listrik dan hydran. Saat ini progres pekerjaan tersebut pada Gedung A. Yudhistira adalah 35% untuk instalasi kabel dan pipa saluran air, sedangkan untuk pekerjaan hydran masih 15%. Selanjutnya untuk perbaikan fisik di Gedung B Arjuna saat ini untuk pekerjaan instalasi kabel sudah 60% dan pipa saluran air sebesar 20%.

Total sebanyak 139 pekerja dikerahkan untuk menyelesaikan pembangunan RS Akademi UGM tersebut, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati