KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (
ADHI) kembali menambah portofolio proyek infrastrukturnya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Asal tahu saja, dalam siaran pers Jumat (24/2) lalu, ADHI mengumumkan keterlibatan dalam proyek pembangunan Jalan Tol Seksi 3A Karangjoang – KKT Kariangau, Kalimantan Timur. Jalan tol sepanjang 13,4 kilometer (km) ini menjadi jalan penghubung ke IKN Nusantara. Dalam proyek ini, ADHI tergabung dalam kerja sama operasi (KSO) dengan PT Hutama Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero). Proyek ini ditargetkan akan selesai pada pertengahan 2024 mendatang.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Bangun Jalan Tol Karangjoang - KKT Kariangau, Penghubung ke IKN Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto menyampaikan, kontrak proyek Jalan Tol Seksi 3A Karangjoang – Kariangau telah diperoleh ADHI pada September 2022. “Sesuai porsi, nilai kontrak ADHI pada proyek tersebut adalah sebesar Rp 1,1 triliun di luar pajak,” ujar dia kepada Kontan, Minggu (26/2). Untuk saat ini, proyek jalan tol tersebut masih dalam tahap pembebasan lahan. Ketika jalan tol ini tersambung, maka jarak tempuh dari Bandara Balikpapan menuju IKN maksimum hanya setengah jam. Farid menambahkan, tahun ini pihaknya mengincar tender proyek-proyek IKN, baik berupa proyek gedung maupun infrastruktur penunjang kawasan IKN. ADHI pun mengincar nilai kontrak baru sekitar Rp 3 triliun sampai Rp 3,5 triliun melalui proyek pembangunan IKN yang dicanangkan pemerintah. Masih di tahun 2023, ADHI juga berencana menuntaskan dua dari tujuh proyek IKN yang telah diperoleh perusahaan pelat merah tersebut. “Kedua proyek itu adalah hunian pekerja konstruksi dan intake jaringan pipa Sepaku,” imbuh dia. Sekadar informasi, ADHI menerima kontrak pengerjaan hunian pekerja konstruksi IKN senilai Rp 567 miliar. Dalam proyek tersebut, ADHI akan menghadirkan 22 tower rumah susun 4 lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja. ADHI juga menggarap proyek pembangunan prasarana
intake dan jaringan pipa transmisi di Sungai Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara untuk mendukung program pengelolaan dan pemenuhan kebutuhan air bersih di IKN. Di luar itu, ADHI juga pernah memenangi tender proyek rumah tapak jabatan menteri di IKN dengan kontrak sebesar Rp 493,75 miliar dari pagu paket sebesar Rp 509,1 miliar pada Desember 2022 lalu. Secara keseluruhan, Manajemen ADHI menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 15%--20% pada 2023. Tahun lalu, emiten ini mengantongi kontrak baru senilai Rp 23,7 triliun. Dengan begitu, kontrak baru ADHI pada tahun ini diproyeksikan sekitar Rp 23,26 triliun sampai Rp 28,44 triliun. Farid menyebut, kontrak baru ADHI pada tahun ini bersumber dari lini bisnis
engineering dan konstruksi. Pada 2022 lalu, kontribusi kontrak baru dari lini bisnis tersebut mencapai 88%. Kala itu, ADHI juga mencatatkan kontribusi kontrak baru dari lini bisnis properti sekitar 6%, sedangkan sisanya dari lini bisnis lainnya.
ADHI memastikan, pencarian kontrak-kontrak baru di tahun ini dilakukan secara cermat dan tidak akan berdampak negatif bagi kondisi keuangan perusahaan tersebut. “Dalam pemilihan kontrak baru, kami tetap mengedepankan prinsip selektif, hati-hati, serta sesuai dengan kemampuan atau kapasitas perusahaan,” pungkas Farid. Hingga kuartal III-2022, pendapatan usaha ADHI tumbuh 24,22% year on year (YoY) menjadi Rp 9,13 triliun. Di saat yang sama, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ADHI naik 23,56% YoY menjadi Rp 21,03 triliun. Per kuartal III-2022, ADHI mencatatkan kewajiban atau liabilitas sebesar Rp 31,58 triliun atau lebih rendah dibandingkan realisasi pada kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34,24 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .