KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (
ADHI) mencatatkan total kontrak baru yang digenggam sebesar Rp 19,7 triliun (di luar pajak) sampai dengan Desember 2020. Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan jumlah tersebut tumbuh 34% dari tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 14,7 triliun (di luar pajak). Ia mengatakan, kenaikan total kontrak baru tersebut karena adanya perolehan kontrak baru dari proyek Jalan Tol Ruas Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo
“Sehingga ini yang memicu peningkatan nilai kontrak ADHI di tahun 2020 kemarin,” katanya dalam webinar virtual, Selasa (21/4).
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) menyebut keberadaan INA jadi solusi bagi BUMN karya Dalam catatan Kontan.co.id, Total nilai kontrak yang ditandatangani adalah sebesar Rp 7,8 triliun (di luar pajak). Dalam kontrak ini, ADHI mengerjakan dua paket pembangunan, yaitu Paket 1.1 Ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 kilometer dan Paket 2.2 Ruas Monjali-Gamping sepanjang 14 kilometer. Adapun bila di lihat berdasarkan segmentasi kepemilikan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah menyumbang 44% , BUMN sebesar 11%, investasi 40% dan swasta 5%.
Sementara berdasarkan tipe pekerjaan, proyek infrastruktur yang memberikan porsi terbesar dalam perolehan kontrak baru Adhi Karya di tahun 2020 yakni proyek jalan 56%, proyek gedung 19%, proyek lain-lain 18% serta proyek Moda Raya Terpadu (MRT) 7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto